Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Beras Melonjak

Harga Beras Naik, Warung Makan di Makassar Kurangi Porsi Nasi

Salah satunya, Naila (19) penjual nasi kuning, nasi campur, dan songkolo di warung Ga'dena PKH Jl. Daeng Tata Raya, Makassar. 

|
Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/RISMA SYAM
KENAIKAN BERAS - Pemilik warung makanan Ga'dena PKH, Naila (19) saat menyiapkan orderan nasi campur, Kamis (24/7/2025) pagi, Jl. Daeng Tata Raya. Naila berencana kurangi porsi nasi di warungnya. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tak sedikit pedagang makanan melakukan penyesuaian cara jualan akibat kenaikan harga beras di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. 

Salah satunya, Naila (19) penjual nasi kuning, nasi campur, dan songkolo di warung Ga'dena PKH Jl. Daeng Tata Raya, Makassar

Meski usianya masih 19 tahun, Naila sudah terbiasa berjualan membantu orangtuanya. 

Naila mengaku, sejak kenaikan harga beras dari kisaran Rp. 200 ribu menjadi Rp. 360 ribu hingga Rp. 400 ribu per karung berisi 25 kg, ia mulai melakukan penyesuaian cara jualan.

Penyesuaian porsi nasi jadi pilihan tepat bagi Naila.  

"Kalau masalah harga tetap dinormalkan, rencana  porsi nasinya yang dikurangi. Tapi untuk sekarang, masih menyesuaikan dengan lauk yang dipilih pelanggan," kata Naila saat diwawancarai di warungnya, Kamis (24/7/2025) di Jl Daeng Tata Raya, Makassar

Setiap hari ia membeli beras sebanyak 25 kg untuk kebutuhan warung. 

Menurut Naila, kenaikan harga beras ini tentu berpengaruh bagi pelaku usaha makanan seperti dirinya.

"Harapan saya, harganya bisa lebih murah sedikit, supaya bisa dipakai sebagai perputaran. Cuma sekarang harganya naik, mau bagaimana lagi? tetap beli karena butuh untuk warung dan di rumah," jelasnya. 

Terpisah, warga Makassar, Irfiany (43) juga membenarkan adanya kenaikan harga beras beberapa pekan terakhir.

Irfiany mengaku, tetap memilih jenis beras yang biasa ia beli. Menurutnya, kualitas tetap jadi prioritas utama. 

"Iya, harga beras memang naik, tapi alhamdulillah kualitasnya tetap bagus. Kalau saya, tidak akan ganti jenis beras yang lain. Karena kualitas tetap nomor satu," kata Irfiany. 

Warung Ga'dena PKH dirintis orangtua Naila sejak tahun 2016 dan selalu ramai pembeli. Kebanyakan dari kalangan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang jaraknya dekat dengan lokasi warung. Warung ini jadi pilihan favorit mahasiswa. 

"Kalau pagi pelanggan lebih banyak beli nasi kuning. Menjelang siang baru ramai beli nasi campur," ucap Naila. 

Hari Jumat, Sabtu dan Minggu menjadi hari ramai pembeli di warung Ga'dena PKH. Omzet mencapai tiga juga per hari di hari tersebut. 

Warung Ga'dena PKH buka setiap hari. Tersedia nasi kuning, nasi campur dengan berbagai pilihan lauk diantaranya daging, hati, paru, oseng bakso, ceker, telur, ikan tuna, ikan teri dan lain sebagainya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved