Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PT Hadji Kalla vs GMTD

Jusuf Kalla: Mempertahankan Hak Milik, Harta, itu Syahid

JK hadir didampingi CEO PT Hadji Kalla, Solihin Jusuf Kalla dan Direktur Dinance dan Legal Kalla Group, Imelda Jusuf Kalla.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
JUSUF KALLA - Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI jusuf Kalla meninjau lahan proyek PT Hadji Kalla di Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Rabu (5/11/2025) pagi. Jusuf Kalla, tak terima lahan seluas 164.151 meter persegi diklaim miliknya, diusik kelompok lain. (Dok. Tribun-Timur.com/Muslimin Emba) 

Ringkasan Berita:
  • Jusuf Kalla turun langsung meninjau lahan sengketa PT Hadji Kalla vs GMTD di Jl Metro Tanjung Bunga
  • JK didampingi CEO PT Hadji Kalla, Solihin Jusuf Kalla dan Direktur Dinance dan Legal Kalla Group, Imelda Jusuf Kalla.
  • JK: Mempertahankan hak milik, harta, itu syahid
  • JK: Baru pendatang lagi, tiba-tiba mau merampok

 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla, tak terima lahan seluas 164.151 meter persegi diklaim miliknya, diusik kelompok lain.

Jusuf Kalla turun langsung meninjau lahan di Jl Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, itu, Rabu (5/11/2025) pagi.

JK hadir didampingi CEO PT Hadji Kalla, Solihin Jusuf Kalla dan Direktur Dinance dan Legal Kalla Group, Imelda Jusuf Kalla.

Setibanya di lokasi, Jusuf Kalla melihat beberapa sisi lahan yang sementara dalam proses pemadatan timbunan.

Pria kelahiran Watampone, Bone 15 Mei 1942 ini menyapa penjaga lahan dan berbincang dengan mereka.

"Ini mempertahankan hak milik, harta, itu syahid," ucap JK dengan posisi berkacak pinggang.

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat 2001–2004 itu mengaku, membeli lahan itu langsung dari ahli warisnya sekitar 30 tahun silam.

"Ini 30 tahun lalu saya beli. Kenapa tiba-tiba ada orang datang mau merampok?," ujar Menteri Perindustrian dan Perdagangan 1999–2000, era Presiden Abdurrahman Wahid itu.

"Ini tanah saya sendiri yang beli dari ahli warisnya dari Raja Gowa. Semua Raja Gowa, kita beli dari anak Raja Gowa," lanjut Ketua Umum  Golkar 2004–2009 ini.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini menuturkan, lahan tersebut dahulunya masuk dalam wilayah Gowa.

Namun, berjalan waktu, masuk dalam wilayah administratif Kota Makassar.

"Korlap-korlap di sini harga mati membela Puang, apalagi ini kebenaran," sahut salah satu korlap penjaga lahan.

"Iya, tiba-tiba ada yang datang merekayasa segala macam. Baru pendatang lagi, tiba-tiba mau merampok," ucap JK kembali dengan nada tegas.

Diketahui, lahan di seberang jalan depan Trans Studio Mall itu, telah ditimbun (pematangan) dan dipagari untuk proyek pembangunan property terintegrasi PT Hadji Kalla.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved