Opini Anshar Aminullah
Gajah dalam Ruang Demokrasi
Pidato ini juga menandai era baru dari parpol yang pernah menggunakan jargon partai anak muda dan partainya para Bro dan Sis.
“Resopa temmangingngi namalomo naletei pammase dewata.” (Hanya dengan kerja keras dan keikhlasan, rahmat Tuhan bisa dicapai).
Jika MFG mampu membawa spirit legenda ini kedalam kepemimpinannya, termasuk melepaskan diri dari bayang-bayang partai berlogo lingkaran biru-bulan sabit orange pimpinan sang ayah, maka kehadiran Gajah dalam ruang demokrasi khususnya di Sulsel, akan memberikan nuansa yang semakin dinamis.
Mungkin sesekali kita perlu tetap menoleh ke hikmah di masa lalu, tentang apa yang digambarkan dalam Surat Al-Fil, bahwa bukan besarnya pasukan gajah yang menentukan sebuah kemenangan, melainkan arah langkah serta niat di balik perjalanan itu.
Jika gajah dipandu dengan kebijaksanaan oleh seorang MFG, bukan kesombongan, maka ia bisa menjadi pelindung, bukan ancaman. Sebab dari sanalah, sejarah akan mencatat bukan sekadar siapa yang datang, tapi apa yang sedang diperjuangkannya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.