Catatan di Kaki Langit
Untung Ada Syiah Iran
Penganut mazhab Sunnah merupakan terbesar di dunia. Kedua adalah mazhab Syiah (Syii) yang penganutnya terbesar kedua.
Oleh : M Qasim Mathar
TRIBUN-TIMUR.COM - Saat ini ada tiga mazhab besar kaum Muslimin. Pertama, mazhab Sunnah (Sunni). Disebut juga Ahlussunnah wal Jamaah.
Penganut mazhab Sunnah merupakan terbesar di dunia. Kedua adalah mazhab Syiah (Syii) yang penganutnya terbesar kedua.
Ketiga adalah mazhab Ahmadiyah (Ahmadi) yang meskipun baru lahir sekitar satu abad yang lalu, penganutnya ditemukan di berbagai negara.
Kaum Muslimin Ahmadiyah jumlahnya masih jauh dari sebanyak Muslimin Sunnah dan Syiah.
Perbedaan ketiganya justeru pada bidang pokok keyakinan (akidah), yang biasa disebut rukun keimanan. Atau dalam masalah ushuliah (prinsipil/fundamental), bukan furuiyah (cabang).
Seseorang disebut bermazhab Sunnah (Sunni) kalau rukun imannya terdiri dari enam yaitu: beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, Hari Akhirat, dan takdir baik dan buruk. Di Indonesia dikenal sebagai enam rukun iman.
Seseorang disebut bermazhab Syiah (Syii) kalau rukun imannya terdiri dari: Ketauhidan, Keadilan, Kenabian, Kebangkitan, dan Keimamahan. Hanya lima rukun.
Meskipun keimamahan merupakan rukun yang kelima, menurut pengamatan ilmuwan, keimamahan (imamiyah) merupakan sentral keyakinan orang-orang muslim Syiah.
Seseorang disebut bermazhab Ahmadiyah kalau dia percaya bahwa Mirza Ghulam Ahmad (1835 - 1908), pendiri mazhab ini merupakan Almasih Almaoud, "Isa Yang Dijanjikan kedatangannya pada akhir zaman", dalam Islam.
Rukun iman lainnya dari Muslim Ahmadiyah lebih dekat kepada kaum Sunnah daripada kaum Syiah.
Kemiripannya dengan Syiah ialah keimanan kepada Imam pada Syiah, Khalifah pada Ahmadiyah.
Kalau pada Syiah, Imam itu ditunjuk berdasarkan nash/teks Alquran dan hadis, pada Ahmadiyah, Khalifah itu ditunjuk berdasarkan baiah (sumpah setia) ummat kepadanya.
Persamaan penting lainnya, Imam/sistem Imamah merupakan sentral keimanan muslim Syiah sebanding dengan Khalifah/sistem Khilafah sebagai sentral keimanan muslim Ahmadiyah.
Adanya keimanan kepada Imam (pemimpin) sebagai sentral keimanan, maka kepatuhan kaum Syiah kepada pemimpin mereka lebih bercorak spritual-ilahiah, "dogmatis" (dengan tanda kutip), radikal-dinamis, dan progresif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.