Lipsus Jalan Provinsi Rasa Lorong
Jalan Hertasning Rusak Bertahun-tahun, Pengamat: Tambal Sulam Terus Berulang
Jalan Hertasning-Aroepala kembali disorot. Pengamat kritik pola tambal sulam, Pemprov janji perbaikan tahun ini masuk daftar prioritas.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kondisi Jalan Hertasning-Aroepala, Kota Makassar kembali menuai sorotan dari pengamat transportasi.
Pasalnya, jalan tersebut sudah lama tidak diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Jalan penghubung antara Kota Makassar dan Kabupaten Gowa ini menjadi salah satu jalan rusak hanya ditambal menggunakan paving blok.
Pengamat Transportasi UNM, Qadriathi, mengatakan pengerjaan jalan tersebut selama ini hanya bersifat tambal sulam tanpa solusi permanen.
Akibatnya, kata dia, kemacetan terus berulang dan membebani pengguna jalan.
“Kalau kita berbicara dari sistem transportasi, itu jelas kerusakan jalan yang memicu adanya penumpukan kendaraan. Karena kalau jalan rusak, pasti kendaraan melambat. Ini tidak sesuai dengan perencanaan,” katanya saat dihubungi, Jumat (18/7/2025).
Ia menilai bahwa permasalahan ini bukan hal baru di Sulsel karena jalan tersebut sudah rusak sekian lama.
Jalan Hertasning, menurutnya, telah mengalami pola pengerjaan sama selama bertahun-tahun tanpa evaluasi menyeluruh.
“Itu sudah bertahun-tahun, dan aku kutip, sistem tambal sulam. Masa setiap tahun tidak ada evaluasi bahwa kok cuma seperti ini dibiarkan saja?” ungkapnya.
Selain itu, Qadriathi menyoroti aspek teknis dalam pengerjaan jalan, khususnya soal mutu bahan perkerasan digunakan.
Ia mempertanyakan apakah material yang digunakan sudah sesuai dengan kontrak dan dokumen perencanaan yang ada.
“Kalau sesuai mutu, itu pasti bisa dievaluasi. Bahwa dengan perkerasan sekian, harusnya mampu menahan kendaraan dengan kekuatan tertentu,” ujarnya.
“Tapi kalau terjadi pengurangan-pengurangan, berarti ada masalah dalam sistem kontrol mutu maupun pengawasan dari konsultan terhadap kontraktor,” tambah dia.
Ia juga mengkritik sistem pengerjaan jalan yang dilakukan secara parsial.
Baca juga: Kerusakan Jalan Hertasning-Aroepala Bahaya
Menurutnya, jika pengerjaan tidak dilakukan secara menyeluruh, maka dampaknya akan terus dirasakan masyarakat, termasuk terganggunya fungsi drainase.
‘Belum Lagi Rusaknya, Belum Lagi Macetnya, Semua Ada di Hertasning’ Warga Soroti Jalan Hertasning |
![]() |
---|
DPRD Sulsel: Jalan Hertasning Jadi Prioritas Kita Tahun Ini |
![]() |
---|
Ruas Jalan Hertasning-Aroepala Masuk Paket Preservasi, Proyek Rp13,7 Miliar Dilelang |
![]() |
---|
Kerusakan Jalan Hertasning-Aroepala Bahaya |
![]() |
---|
Hertasning Aspal, Aroepala Beton |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.