Fakta Irjen Karyoto Besan Dedi Mulyadi, Pernah Pegang Posisi Penting di KPK Tegas Soal Narkoba
Irjen Karyoto merupakan lulusan Akpol tahun 1990 jabat Kapolda Metro Jaya menggantikan Komjen Fadil Imran.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ijen Karyoto besan Dedi Mulyadi ternyata bukan orang sembarangan.
Irjen Karyoto pernah memegang jabatan penting di KPK.
Irjen Karyoto pernah menjabat deputi penindakan di KPK pada tahun 2020.
Irjen Karyoto dikenal tegas dan tidak pandang bulu selama bertugas.
Irjen Karyoto tak lepas dari sorotan setelah putrinya dipersunting anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Irjen Karyoto memiliki putri bernama Putri karlina dipersunting Maulana Akbar.
Irjen Karyoto merupakan lulusan Akpol tahun 1990 jabat Kapolda Metro Jaya menggantikan Komjen Fadil Imran.
Irjen Karyoto menjabat Kapolda Metro Jaya setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mutasi Fadil Imran menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Profil Irjen Karyoto
Dikutip dari Surya.co.id, Irjen Karyoto lahir di Pemalang, Jawa Tengah pada Oktober 1968.
Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990 yang berpengalaman di bidang reserse.
Karyoto diketahui pernah menjabat sebagai Kapolres Ketapang pada 2008.
Satu tahun di Kalimantan Barat, Karyoto kemudian dimutasi ke Interpol dan dilantik menjadi Kasubbid Infodata Kominter Set NCB.
Selama menjabat, Irjen Karyoto fokus kasus narkoba.
Setelahnya, ia dipindah ke Bareskrim Polri dan menjabat Penyidik Utama Tk. II Dit III/Kor dan WCC.
Tahun 2011, Karyoto menjadi Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri.
Dari Bareskrim Polri, ia lalu dimutasi ke Kota Batam, Kepulauan Riau untuk menjadi Kapolresta Barelang.
Dua tahun di Kota Batam, Karyoto kembali ke tanah Jawa.
Ia dimutasi menjadi Dirreskrimum Polda DIY 2014.
Pada 2015, Karyoto lagi-lagi ditugaskan di Bareskrim Polri menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus.
Kemudian, ia menjadi Direktur Analis Pemutus Jaringan Internasional BNN pada 2016.
Jabatan itu diemban Karyoto selama dua tahun sebelum akhirnya menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Pidkor Bareskrim Polri.
Dilansir TribrataNews Sulut, setelahnya Karyoto dilantik menjadi Wakapolda Sulut menggantikan Brigjen Johni Asadoma.
Acara serah terima jabatan tersebut berlangsung di Aula Catur Prasetya Polda Sulut pada 29 Oktober 2018.
Hampir satu tahun di Sulut, Karyoto kemudian dimutasi menjadi Wakapolda DIY.
Pada April 2020, ia meninggalkan jabatannya sebagai Wakapolda DIY karena menjadi Deputi Penindakan di KPK, sebagaimana diberitakan TribrataNews Bantul.
Pelantikan Karyoto sebagai Deputi Penindakan KPK dipimpin langsung oleh pimpinan lembaga anti-rasuah pada 14 April 2020, di Auditorium Gedung Penunjang KPK.
Momen ini berbarengan dengan kenaikan jabatan yang diperoleh Karyoto, dari Brigjen menjadi Irjen.
Meski bertugas di KPK, status Karyoto masih sebagai anggota Polri.
"Terkait posisi di Polri, yang bersangkutan tetap jadi anggota Polri dengan penugasan di kelembagaan di luar Polri," ujar Kapolri saat itu, Idham Azis, Selasa (14/4/2020).
Diketahui, Karyoto mengisi jabatan Deputi Penindakan KPK yang sebelumnya pernah diduduki Ketua KPK, Firli Bahuri.
Posisi ini kosong hampir setahun setelah ditinggal Firli yang ditarik kembali ke Polri pada Juni 2019.
Sejak saat itu, Deputi Penindakan KPK sementara dijabat Direktur Penyidikan, Brigjen RZ Panca Putra Simanjuntak.
Dalam proses seleksi tahap akhir, Karyoto mengalahkan dua calon lainnya.
Mereka yakni Wakapolda Sumatra Selatan, Brigjen Rudi Setiawan, dan Kepala Pendidikan dan Pelatihan (Kadiklat) Reserse Lemdiklat Polri, Brigjen Agus Nugroho.
Diminta Kembali ke Polri
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata (kanan) didampingi Deputi Penindakan KPK, Karyoto (kiri) menyampaikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (24/8/2021). Pada Februari 2023 lalu, Irjen Karyoto dan Brigjen Endar Prihantoro yang menjabat sebagai Direktur Penyidikan KPK, mendapat surat rekomendasi untuk kembali ke Polri.
Surat rekomendasi ini dikeluarkan oleh Ketua KPK, Firli Bahuri.
Hal inipun telah dikonfirmasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Iya memang betul ada (surat rekomendasi)."
"Namun, demikian tentunya kita akan melihat peluang-peluang yang ada,” jelas Kapolri di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (9/2/2023), dikutip dari polri.go.id.
Dikabarkan, surat Firli Bahuri kepada Listyo Sigit itu adalah buntut dari kontroversi penanganan kasus Formula E.
Rumor yang beredar mengatakan terjadi perselisihan antara Firli dengan Karyoto dan Endar.
Firli disebut-sebut tetap berusaha agar kasus Formula E dapat dilanjutkan ke tahap penyidikan dengan berusaha mengganti pejabat lembaganya yang berseberangan dengannya.
Namun, rumor tersebut dibantah Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri.
Ali mengungkapkan rekomendasi pengembalian Karyoto dan Endar ke Polri dalam rangka promosi jabatan.
Ia mengatakan surat pengusulan promosi Karyoto dan Endar Prihantoro ke Polri sudah ada sejak November 2022.
"Jadi benar berdasarkan informasi yang kami peroleh, ada surat yang dikirimkan KPK terkait pengusulan promosi di lingkungan Polri untuk keduanya," kata Ali Fikri, Kamis (9/2/2023).
"Yang kami ketahui surat promosi dimaksud sudah diajukan sekitar awal November tahun lalu," tandasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Theresia Felisiani/Ilham Rian Pratama, Surya.co.id/Putra Dewangga)
Prabowo Malu Usai Noel Kader Gerindra Ditangkap KPK Kasus Korupsi |
![]() |
---|
Integritas Kepemimpinan: Benteng Terakhir Lawan Korupsi |
![]() |
---|
Sosok Asep Japar Bupati Sukabumi Bikin Dedi Mulyadi Naik Pitam, Pesan WA Tak Dibaca |
![]() |
---|
Bupati Sudewo Fiks Diberhentikan Bukan Karena Demo Tapi Jika Ini Terjadi, Kasus di KPK Sudah Jalan |
![]() |
---|
Sudewo Bupati Pati Tiba di Gedung KPK, Datang Tanpa Berkas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.