Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nasib Counter Pulsa

Cara Usaha Counter Pulsa Bertahan Puluhan Tahun hingga Pemilik Bisa Kuliahkan Anak

Di sela deru kendaraan yang melintas padat di Jl Sungai Saddang, Makassar, Sulawesi Selatan seorang pria sibuk melayani pelanggan. Di tangannya,

|
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUN TIMUR/NURUL HIDAYAH
COUNTER PULSA - Salah satu counter isi ulang pulsa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pemilik counter kini bisa bertahan dengan melakukan diversifikasi. 

Layanan Top Up

Faris menambah usaha jual parfum dan minuman dingin.

Sementara layanan diperluas, top up dompet digital dan token listrik.

"Memang harus ada tambahan mengikuti perilaku pelanggan. Tidak bisa jika hanya mengandalkan layanan isi pulsa dan jual beli kartu perdana. Banyak anak muda yang top up untuk game," tuturnya.

Strategi yang sama diterapkan owner Balton 14 Cell, Kiki.

Ia baru dua tahun merintis gerai.

“Kalau saya mengikuti perkembangan zaman, layani pengisian e-wallet, transaksi bank, dan pembayaran tagihan,” katanya saat ditemui Tribun-Timur.com di gerainya, Jl Antang Raya, Kecamatan Manggala, Makassar, Selasa (8/7/2025).

Kiki mengungkapkan, masih banyak konsumen membeli pulsa maupun paket data.

Rerata pelajar dan orang tua karena tak punya mobile banking (m-banking).

Dalam sehari ia melayani 100 transaksi.

Sebulan omzet mencapai Rp5 juta.

Namun, kata dia, kalau hanya mengandalkan penjualan dari pulsa dan paket data usahanya tak akan menambah omzet.

Makanya, harus menawarkan berbagai layanan, seperti top up.

Apalagi, masyarakat membutuhkan transaksi yang mudah. 

Untuk top up e-wallet di bawah Rp100 ribu, dikenakan biaya admin Rp2.000, kalau di atas Rp100 ribu, biaya admin Rp3.000.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved