SPMB 2025
Hanya 4 Orang Pendaftar Siswa Baru di SDN 42 Buntu Sarek Luwu
Kepala SD Buntu Sarek, Nuraini, mengaku, jumlah murid dari kelas 1 hingga kelas 6 saat ini hanya 35 orang.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMU.COM, LUWU – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 42 Buntu Sarek di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, hanya menerima empat calon siswa baru untuk Tahun Ajaran 2025/2026.
Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi sekolah-sekolah di daerah pelosok dengan populasi penduduk yang sedikit.
Sebab Desa Buntu Sarek berada di gunung Latimojong.
Kepala SD Buntu Sarek, Nuraini, mengaku, jumlah murid dari kelas 1 hingga kelas 6 saat ini hanya 35 orang.
Hal ini disebabkan oleh jumlah anak-anak usia sekolah yang memang sangat sedikit di Desa Buntu Sarek.
"Yang masuk TK kemarin juga hanya lima orang. Tapi satu di antaranya sudah dibawa orang tuanya pindah ke Belopa," ungkap Nuraini, Rabu (3/7/2025).
Pihak sekolah masih menggunakan sistem pendaftaran manual dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Meski demikian, seluruh proses tetap mengikuti regulasi terbaru yang dikeluarkan pemerintah.
"Kalau kami masih manual memang," katanya.
Sementara itu, Kabid SD Dinas Pendidikan Luwu, Andi Padlan menyebut, pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi SPMB 2025.
"Masih sementara kami tunggu sekolah memasukan datanya. On proses, sampai 11 Juli 2025. Ada surat resmi dinas ke sekolah," ucapnya.
Baca juga: Anaknya Gagal Masuk SMA Favorit, Warga Antang Blokir Jalan ke SMA Negeri 12 Makassar
Dapam laporan pelaknsanaan SPMB yang dibagikan Andi Padlan kepada Tribunluwu.com, terlihat tabel untuk rekapitulasi jalur masuk siswa.
Diantaranya jalur domisili, afirmasi dan mutasi.
Sebelumnya, Bupati Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Patahuddin awasi langsung proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi usai bertemu dengan Patahuddin di Rujab Bupati, Kecamatan Belopa Utara, Senin (23/6/2025).
Andi Palanggi menyebut, Patahuddin meminta agar tak ada pungli dan praktik grativikasi yang terjadi selama proses pendaftaran siswa baru.
Ia menambahkan, hal ini sejalan dengan Permendikdasmen Nomor 3 tahun 2025 yang mengatur tentang SPMB.
"Tadi sempat kami bahas dengan pak bupati, soal gratifikasi dan pungli selama SPMB dan di Permendikdasmen Nomor 3 tahun 2025 juga memang disampaikan supaya setiap sekolah untuk tidak melakukan pungli dan menerima gratifikasi dari orang tua siswa," jelasnya.
Orang nomor satu di Bumi Sawerigading itu bahkan tak segan menindak tegas jika ada oknum kepala sekolah dan panitia SPMB yang kedapatan 'bermain'.
"Pak bupati juga sudah melakukan testimoni tegas, untuk tidak melakukan pungli dan menerima gratifikasi. Bahkan pak bupati menyampaikan, kalau ada kepala sekolah atau panitia SPMB yang menerima maka saya akan tindak tegas bahkan diturunkan menjadi guru biasa," beber Andi Palanggi.
Menurut Andi Palanggi, proses SPMB bakal berakhir pada 30 Juni 2025.
Bagi SMP sebanyak empat jalur disediakan diantaranya jalur domisili, jalur prestasi, jalur mutasi, dan jalur afirmasi.
Sementara untuk SD ada 3 jalur, tanpa menggunakan jalur afirmasi.
Kata Andi Palanggi, hingga H-7 SPMB ditutup, masih ada sekolah yang kekurangan pendaftar.
"Sekolah yang kekurangan pendaftar, ada beberapa. Hal ini dikarenakan tamatan di sekitar sekolah kurang, dan jalur-jalur lain. Seperti Afirmasi, Mutasi serta Prestasi kurang. Salah satunya di daerah Lamasi, kemudian satu juga ada di SD Labbucae itu beberapa contoh," jelas Andi Palanggi.
Ia menambahkan, program baju gratis yang dicanangkan Patahuddin diharap bisa mendongkrak jumlah pendaftar.
"Tetap disampaikan ke sekolah untuk mengikuti aturan, untuk menerima siswa yang sudah ditetapkan. Kemudian juga lewat program bapak bupati, seragam gratis ini bisa mebambah motivasi dari orang tua murid untuk menyelohkan anaknya," tandasnya.
Diketahui, SMP negeri di Luwu berjumlah 103, daya tampung ruang kelas 32 orang, jumlah daya tampung 7.360 orang.
Sementara total SD negeri berjumlah 278, daya tampung ruang kelas, 28 orang, jumlah daya tampung 9.744 orang.
Data ini diambil dari SK Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Nomor: 892/Disdik/Set/IV/2025 tentang Daya Tampung dan Pembagian Wilayah Berdasarkan Domisili Sistem Penerimaan Murid Baru Tingkat SD dan SMP di Kabupaten Luwu.(*)
Diduga Wajib Beli Seragam Rp300-479 Ribu, 2 SMP Negeri di Takalar Diprotes Wali Murid |
![]() |
---|
858 Kuota SMP di Makassar Kosong, 20 Sekolah di Makassar Masih Buka Pendaftaran |
![]() |
---|
'Tolong Dulu Kasi Masuk Keponakanta', Curhat Appi Soal Titipan Siswa di SPMB 2025 |
![]() |
---|
Sama-sama di RW 18 Tapi Tak Lolos Masuk SMAN 21 Makassar, Emak-emak BTP Demo: Tolong Pak Gubernur! |
![]() |
---|
Warga Las Pagar SMAN 21 Makassar, Protes Calon Siswa Domisi BTP Tidak Diterima |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.