Bonus Atlet PON Sulsel
Selain Bonus Atlet PON Sulsel Telat Dibayar, Capaiannya Juga Terendah Sepanjang Sejarah
Pemprov Sulsel akhirnya membayar bonus 61 atlet peraih medali emas, perak, dan perunggu (atlet berprestasi) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemprov Sulsel akhirnya membayar bonus 61 atlet peraih medali emas, perak, dan perunggu (atlet berprestasi) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Banda Aceh, Aceh dan Medan, Sumatera Utara, 2024.
Bonus dibayarkan setelah atlet mengadu hingga berpolemik.
Seremoni pembayaran bonus senilai total Rp 6,75 miliar dilakukan di sela acara jalan sehat "Sulsel Anti Mager", di Rujab Gubernur Sulsel, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Sulsel, Jumat (27/6/2025).
"Peraih medali emas kami berikan (bonus) Rp 150 juta, perak Rp 100 juta, dan perunggu Rp 50 juta," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Suherman, di sela acara.
Pada PON 2025, Sulsel mengumpulkan 10 medali emas, 19 medali perak, dan 32 medali perunggu.
Selain terlambat dibayarkan, nilai bonus kali ini juga turun dibandingkan dengan PON sebelumnya.
"Pada PON yang lalu itu mereka dapat emas Rp 200 juta, perak Rp 150 juta, dan perunggu Rp 100 juta," kata Suherman.
Suherman beralasan, turunnnya nilai bonus karena kondisi keuangan di Pemprov Sulsel.
Selain nilai bonus yang turun, capaian Sulsel pada PON 2024 juga ada di titik nadir.
Baca juga: Peringatan Darurat Olahraga Sulsel
Untuk kali pertama sepanjang sejarah, sejak Sulsel kali pertama ikut PON pada tahun 1951 atau 73 tahun lalu, baru kali ini finish di peringkat ke-16.
Dengan kekuatan 406 atlet, 139 official, serta tim satgas 85 orang, Sulsel hanya bisa merebut 10 medali emas, 19 medali perak, dan 32 medali perunggu dari 46 cabang olahraga.
Takraw menjadi cabang olahraga penyumbang emas terbanyak (3 medali), lalu angkat besi, renang artistik, dancesport, rowing, layar, karate, dan tinju.
Atlet paling banyak menyumbangkan medali adalah Nurtang dari cabang olahraga dayung, dengan total 4 medali: 3 perak dan 1 perunggu.
Singkatnya, 61 medali bawa Sulsel ke peringkat 16.
Namun, Sulsel masih teratas di antara 6 provinsi di Pulau Sulawesi.
Baca juga: Atlet PON Sulsel Nur Rizka Fauziah Protes Bonus Belum Cair di Medsos, Akunnya Diblokir Gubernur
Perolehan jumlah medali juga naik dari 37 pada PON XX di Papua 2021 menjadi 61 pada PON XXI.
Lonjakan jumlah medali bukan pada emas, tapi perunggu dan perak.
Saat melepas kontingen Sulsel, Kamis, 29 Agustus 2024, Pj Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh meminta atlet fokus pada lawan dihadapi di arena, bukan pada medali.
"Seluruh atlet, pelatih dan official tidak perlu pikir medali, fokus pada apa yang dihadapi, fokus pada lawan yang dihadapi," kata Ketua Umum Federasi Karate Indonesia ini di hadapan kontingen, di Makassar.
Ketika tiba di Banda Aceh dan Medan, kontingen bukannya mendulang emas, tapi mendulang perunggu.
Harapan-harapan disampaikan sebelum keberangkatan pun tak tergapai.
Antara ekspektasi dan realita sungguh kontras.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan, Yasir Mahmud saat audiensi dengan Pj Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh, Selasa, 21 Mei 2024, menyampaikan jika Sulsel menarget masuk peringkat 5 besar klasemen akhir PON.
Target itu naik dari peringkat 11 pada PON XX tahun 2021 di Papua.
Dua bulan setelah audiensi di Rujab Gubernur Sulsel, KONI pun mendapat kucuran dana tambahan Rp 14 miliar.
Sebelumnya, hibah ke KONI dari Pemprov untuk PON 2024 hanya Rp 17,5 miliar.
“Dari KONI minta tambahan Rp 14 miliar, saya penuhi 100 persen. Semua yang diminta Rp 14 miliar saya penuhi,” kata Zudan, Kamis, 11 Juli 2024.
Total anggaran Pemprov Sulsel untuk PON 2024 menjadi Rp 31,5 miliar.
Jika anggaran itu dibagi rata ke 630 anggota kontingen (406 atlet, 139 official, satgas 85 orang), maka tiap orang dapat jatah Rp 50 juta.
Ini melebihi harga paket umrah low budget dari Makassar yang hanya berkisar Rp 30 jutaan.
Setelah menambah anggaran, Zudan pun menagih prestasi terbaik para atlet.
“Makanya, saya tagih prestasinya besok,” sambung Zudan mengatakan.
Namun, realitanya, bukannya masuk 5 besar, malah turun 5 peringkat dari tahun sebelumnya.
Capaian target emas dicanangkan dari 18 cabang unggulan sebagian besar meleset.
Salahkan Anggaran
Yasir lalu mengambinghitamkan kurangnya anggaran.
"Sebenarnya karena anggaran," ungkapnya saat dihubungi Tribun-Timur.com melalui telepon, Kamis (19/9/2024).
“Saat SYL (Syahrul Yasin Limpo) menjabat sebagai gubernur, anggaran hibah KONI untuk PON XIX di Jabar 2016 mencapai Rp 68 miliar. PON XX sebesar Rp 30 miliar, dan PON XXI kali ini hanya 17,5 miliar. Bagaimana kita bisa dipaksa sukses jika anggaran tidak mendukung?” ungkap Yasir mengatakan melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/9/2024).
Atlet kurang termotivasi untuk menang karena uang honornya telat dibayar.
Pembayaran uang honor baru dilakukan jelang keberangkatan, September 2024.
Nunggak selama 3 bulan, Juni hingga Agustus.
"Atlet haknya belum dibayarkan. Makan biaya sendiri, mereka hutang. Pemprov tidak perhatikan jadi kami jalan sendiri," tutur pelatih dayung Sulsel, Dimon, Agustus 2024 lalu.
Kondisi bertambah miris ketika sebagian atlet terpaksa makan mi instan di sela latihan lantaran masalah anggaran.
Padahal, mereka butuh gizi yang baik karena intensitas latihan sangat tinggi.
"Saya dan anak-anak (atlet) biaya sendiri untuk makan. Bahkan, biasa makan mie instan dan telur saja, padahal latihan dua-tiga kali sehari," ungkap Dimon.
Yasir mengatakan, anggaran untuk PON tak semuanya dikelola KONI Sulsel sehingga banyak masalah.
Anggaran tambahan Rp 14 miliar dikelola Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel.
"Di Dispora (Rp 14 miliar). Peruntukannya untuk beli pakaian, sepatu, tas, penginapan. Kebutuhan lain lain Dispora yang atur," ujar Yasir.
Selain anggaran, masalah lain bikin peringkat Sulsel merosot adalah pemusatan latihan hanya 2 pekan dan tak ada try out.
"Kalau pun ada atlet yang melakukan try out, sebagian besar menggunakan dana pribadi. Sementara provinsi lain mendukung atlet mereka hingga latihan di luar negeri,” kata Yasir.
Masalah hak atlet tak hanya muncul di masa latihan atau pra-keberangkatan.
Sebelum meraih medali, uang honornya nunggak.
Setelah meraih medali, bonusnya pun tak langsung terbayarkan.
Perbandingan Bonus
Nilai bonus dari Pemprov Sulsel kepada atlet berpretasi pada PON 2024 lebih rendah dibanding dari Pemprov Sumut, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mengatakan, total bonus diberikan kepada atlet Rp10 miliar.
Peraih medali emas perorangan Rp 250 juta, perak Rp 125 juta, dan perunggu Rp 75 juta.
Untuk peraih emas, perak, dan perunggu beregu disesuaikan dengan jumlah anggota regu dalam tim.
Sementara, Pemprov Nusa Tenggara Barat menyerahkan bonus uang bagi atlet peraih medali di PON Aceh-Sumut 2024 dengan jumlah yang dialokasikan sebesar Rp 31 miliar.
Pemprov NTB memberikan bonus sebesar Rp 350 juta kepada peraih medali emas, Rp 250 juta kepada peraih medali perak, dan medali perunggu sebesar Rp150 juta.
Bonus juga diberikan kepada para pelatih.
Dalam PON XXI tahun 2024, NTB meraih 16 medali emas.
Dari 54 cabang olahraga mendapatkan medali.
Pemprov Papua juga menyerahkan total bonus lebih tinggi dari Pemprov Sulsel, Rp 25 miliar yang masuk dalam APBD 2025.
Namun, pembagiannya lebih rendah.
Peraih medali emas perorangan mendapatkan Rp120 juta, sedangkan emas beregu Rp 60 juta.
Atlet peraih medali perak perorangan akan menerima Rp 80 juta dan perak beregu Rp 40 juta.
Lalu untuk atlet peraih medali perunggu perorangan Rp 50 juta, dan beregu Rp 30 juta. “Sedangkan para pelatih peraih medali emas mendapatkan bonus Rp 35 juta, asisten pelatih Rp 30 juta, dan pendamping Rp 15 juta.
Pelatih peraih medali perak Rp 30 juta, asisten pelatih Rp 25 juta, dan pendamping Rp 15 juta.
Pelatih medali perunggu Rp 25 juta, asisten pelatih Rp 20 juta, dan pendamping Rp 15 juta.(*)
Atlet PON Sulsel Menangis Bonus Kurang Rp50 Juta, KONI: Semoga Ada Tambahan |
![]() |
---|
Tangisan Atlet Sulsel Pecah Gegara Jumlah Bonus Tak Sesuai Janji, Terpangkas Rp50 Juta Tiap Medali |
![]() |
---|
Gubernur Sulsel A Sudirman Hanya Beri Bonus Rp 150 Juta, Bobby Nasution Rp 250 Juta, NTB Rp 350 Juta |
![]() |
---|
Atlet Menangis Setelah Terima Bonus, Dijanji Medali Emas Rp200 Juta Kini Rp150 Juta |
![]() |
---|
Bonus Atlet PON Sulsel Masih Kurang, KONI Janji Bahas Ulang Bareng Pemprov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.