Opini Muammar Bakry
Bersandal dalam Masjidil Haram, Fikih vs Akhlak dan Cerminan Beragama Sesuai Selera
malah orang Indonesia sendiri yang menganggap itu tabuh dilakukan di kampungnya ternyata juga sudah bersandal di Masjidil Haram
Editor:
AS Kambie
Courtesy: Muammar Bakry
Jemaah haji memakai sendal di Masjidil Haram, Juni 2025. Kebiasaan memakai sendal dalam masjid seakan sudah menjadi hal lumrah bagi jemaah haji umrah dan jemaah haji di Tanah Suci karena meyakini alas kaki yang mereka pakai bersih dari segala jenis najis.
Persepsi orang memang beda-beda, tapi malah orang Indonesia sendiri yang menganggap itu tabuh dilakukan di kampungnya ternyata juga sudah bersandal di Masjidil Haram, mohon maaf termasuk saya juga ikut-ikutan.
Terus terang saat memakai sandal dalam masjid, dalam hati saya bergejolak antara pandangan ilmu fikih dan ilmu akhlak.
Ketika yang menonjol fikih saya, saya meyakini sandal yang saya pakai terjamin bersih dari najis, maka saat itu saya menikmati bersandal dalam masjid di tengah para jamaah lain menggunakan.
Tapi ketika tiba-tiba muncul sentuhan ilmu akhlak, maka spontan saya membuka dan menentengnya sekalipun saya anggap bersih. Maafkan kami ya Allah beragama sesuai selera.(*)
Makkah, 15 Juni 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.