Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2025

Kisah Anisah Jemaah Haji Soppeng saat Tahu Rumahnya Terbakar Malam Iduladha, Mereka Minta Saya Sabar

Rumah yang ia tinggali bersama suami dan anaknya hangus dilalap api saat ia menunaikan ibadah haji.

Editor: Sudirman
Ist
HAJI - Anisah Naharuddin jemaah haji asal Takalala, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng. Rumahnya terbakar di Soppeng saat ia menunaikan ibadah haji. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kesedihan mendalam masih terpancar dari wajahnya Anisah Naharuddin (52), jemaah haji Kloter UPG 6.

Anisah Naharuddin merupakan jemaah haji asal Takalala, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng.

Rumah yang ia tinggali bersama suami dan anaknya hangus dilalap api saat ia menunaikan ibadah haji.

Kebakaran tragis itu terjadi pada Jumat dini hari (6/6/2025), tepatnya menjelang salat Idul Adha.

Tak hanya rumah Anisah, dua rumah kayu milik tetangga di sebelahnya juga ikut terbakar, diduga akibat korsleting listrik.

Baca juga: Kisah Haru Dokter Tony, Petugas Haji Safari Wukuf Rawat Lansia Setulus Hati Tapi Dituduh Pungli

Dengan suara bergetar dan sesekali mengusap air mata, Anisah menceritakan musibah yang menimpa rumahnya di Takkalalla, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

Kabar duka tersebut pertama kali diterima Anisah dari teman-temannya saat ia sedang dalam perjalanan menuju Jamarat untuk melontar jumrah.

Seketika, tubuhnya lemas mendengar berita pilu itu.

"Semua pakaian dan barang berharga tak ada yang bisa diselamatkan," ujar Anisah di Bandara Jeddah, sesaat sebelum bertolak kembali ke Tanah Air.

Ia menambahkan bahwa suami, Supardi, dan anaknya hanya berhasil menyelamatkan sepeda motor yang terparkir di bawah rumah.

Anisah mengingat kembali pesan yang diterimanya dari sanak keluarga.

"Berat rasanya saat kabar itu saya terima. Mereka meminta saya bersabar," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa suami dan anaknya sengaja tidak langsung mengabarkan musibah tersebut karena khawatir akan kondisi kesehatannya.

Mengingat Anisah memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Beruntung, selama di Tanah Suci, Anisah didampingi teman sekamarnya, Eli Rahmani, yang tak henti-hentinya memberikan dukungan moril.

"Ini cobaan. Sabar Bu, kita lagi dicoba. Mari kita berdoa semoga di balik semua itu ada hikmahnya," kata Eli, setia mendampingi Anisah.

Untuk sementara waktu, Anisah menuturkan bahwa suami dan anaknya terpaksa tinggal di tenda darurat yang dibangun khusus bagi para korban kebakaran.

Kabar musibah yang disampaikan Eli di grup kloter juga memicu simpati dari jemaah lain yang turut memberikan semangat dan kekuatan kepada Anisah.

Melihat kondisi tersebut, H. Musriadi, petugas pembimbing ibadah haji sekaligus Kepala Kemenag setempat, berinisiatif menggalang bantuan dari seluruh jemaah asal Soppeng di kloter tersebut.

"Alhamdulillah, ada yang bisa dikumpulkan dari jemaah untuk mengurangi beban duka keluarganya," tambah Eli.

Meskipun menghadapi cobaan berat, Anisah berusaha tetap tegar.

Apalagi, pada Sabtu (14/6/2025) itu, ia bersama jemaah Kloter UPG 06 lainnya telah bersiap untuk lepas landas kembali ke kampung halaman setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji.

Terlepas dari musibah yang menimpanya, Anisah mengaku lega karena telah berhasil menunaikan ibadah haji dengan baik.

Ini adalah momen yang telah ia nanti selama 15 tahun.

Selama berada di Tanah Suci, Anisah juga menyatakan kepuasannya terhadap pelayanan yang diberikan, baik dari segi konsumsi, akomodasi, maupun transportasi.

"Alhamdulillah makanan selama di sini enak-enak, cocok. Selama di Arafah dan Mina pun sama, kita juga dapat tenda yang baik," pungkas Anisah, yang diiyakan oleh rekannya, Eli.

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved