Danny Pomanto: Saya Siap Dipanggil Jaksa, Supaya Semua Clear

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto merespon soal rencana pemanggilannya oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel.

Nama Danny Pomanto terseret-seret dalam kasus dugaan penyimpangan dana cadangan milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, sebesar Rp24 miliar.

Kejati Sulsel pun bakal memanggil sejumlah pihak terkait untuk dimintai klarifikasi, termasuk Wali Kota Makassar, dua periode tersebut.

Kejati Sulsel sedang usut kasus dugaan penyimpangan dana cadangan milik PDAM Makassar.

Dana hasil laba perusahaan itu, disebut didepositokan ke sejumlah bank dalam jangka panjang, namun diduga tidak mengikuti prosedur formal.

Jika Danny memenuhi panggilan jaksa penyidik, ini adalah pemberian kesaksian kali kedua, dalam dua tahun terakhir.

Saat menjabat Wali Kota Makassar, Danny sudah menjalani pemeriksaan di Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) terkait dugaan kasus korupsi divPDAM Makassar Rp 20 miliar.

 Usai diperiksa, politisi PDI Perjuangan ini mengakui pemeriksaan berjalan transparan.
"Jam 12 (saya sudah tinggalkan Kantor Kejati Sulsel). Baik dan penyidik profesional," ujar Danny, Kamis (13/4/2023) lalu.

Kala itu, Danny  diperiksa terjadwal bersama 14 saksi.

Baca juga: Danny Pomanto Bakal Dipanggil Kejati Sulsel Soal Dana Cadangan PDAM Makassar Rp24 M, Ini Statusnya

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sulsel, Soetarmi membenarkan adanya tahapan penyelidikan yang diawali klarifikasi itu.

"Iya, kalau dibutuhkan, dari penyelidik. Saya tidak bisa pastikan siapa-siapa. Siapa orangnya. Saya tidak bisa sebutkan itu karena saya tidak tahu dan tidak terlibat di situ," jelasnya.

Danny Pomanto pun siap dipanggil Kejati Sulsel untuk dimintai klarifikasi.

Danny bakal konfrensi pers sebelum pemanggilan Kejati Sulsel.

Ia menyebut, kabar miring soal dirinya selalu datang dari pembenci dan tukang fitnah.

Danny pun mengaku akan mengikuti prosedur hukum.