Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jukir Ngamuk

Gara-gara WC, 2 Jukir Ngamuk dan Ancam Karyawan Gerai Es Krim di Makassar

Dua jukir di Makassar viral usai intimidasi karyawan toko es krim. Polisi amankan pelaku setelah video aksi mereka tersebar di media sosial.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
akun Instagram @makassar_iinfo
JUKIR VIRAL -  Kolase tangkapan layar unggahan akun Instagram @makassar_iinfo terkait adu mulut jukir dan karyawan toko es krim di Jl Sunu, Makassar, serta momen dua jukir diamankan di Mapolsek Tallo, Rabu malam.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Aksi dua juru parkir (jukir) terlibat adu mulut dan intimidasi terhadap karyawan toko es krim di Kota Makassar viral di media sosial.

Kejadian tersebut terekam kamera CCTV, memperlihatkan dua pria mendatangi toko dan bersitegang dengan tiga karyawati. 

Salah satu dari mereka bahkan dilempari kuaci ke wajah.

Dalam video yang beredar, kedua pria itu juga mengancam akan membawa organisasi masyarakat (ormas) untuk mengepung toko es krim di Jl Sunu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Saiful Basir, membenarkan kejadian tersebut. 

Ia menyampaikan bahwa dua pria berinisial YD (31) dan SP (32) telah diamankan pada Rabu malam.

"Jadi kita amankan terkait dengan adanya laporan informasi kemudian viral. Kemudian kedua juru parkir kita amankan di Polsek Tallo," ujar Iptu Saiful Basir kepada wartawan, Kamis (5/6/2025).

Saiful menjelaskan, insiden bermula dari kesalahpahaman saat salah satu rekan pelaku dilarang menggunakan toilet toko.

"Jadi kejadiannya juru parkir dua orang ini, temannya izin untuk buang air kecil. Setelah itu ditegur bahwa bukan WC umum," ungkap Saiful.

"Kemudian temannya juru parkir melaporkan ke juru parkir bahwa seperti ini apa yang dibilang di dalam," lanjutnya.

Pelaku kemudian datang ke toko, mendekati kasir, memaki, dan mengancam akan menurunkan massa ormas.

"Lalu mendekati kasir dan memaki kemudian mengancam akan menurunkan ormas. Iya, dari kedua juru parkir yang kita amankan, kedua-duanya emosi," bebernya.

Namun, polisi masih mendalami status pelaku apakah benar anggota salah satu ormas.

"Jadi untuk perbuatan intimidasi bahwa akan menurunkan ormas, (kalau penganiayaannya) untuk sementara belum ada," terang Saiful.

"Jadi sementara kita amankan, kemudian kita lakukan pendalaman, penyelidikan apakah itu benar ormas atau tidaknya," tuturnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved