Pengurus As'adiyah: Tanah Wakaf Kami Dikuasai Oknum Berkedok Preman
Pengurus Pesantren As'adiyah laporkan tanah wakaf dikuasai oknum warga, minta Polres Wajo bantu selesaikan masalah segera.
Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG – Pengurus Pondok Pesantren Asadiyah mengadu ke Polres Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa (3/6/2025).
Pengaduan itu terkait tanah wakaf Asadiyah berupa sawah diduga dikuasai oknum kelompok warga setempat.
Tanah wakaf tersebut berlokasi di Lompopalia, Kelurahan Tangkoli, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo.
Pantauan Tribun-Timur.com, sejumlah santri, guru, dan petinggi As'adiyah bertemu Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Rosid Ridho, di ruangannya.
Tampak mereka serius mengadu sambil menjelaskan kronologi kejadian di hadapan orang nomor satu di Kepolisian Resor Wajo itu.
Pengurus As'adiyah, KH Riyadi Hamda, mengungkap tanah tersebut telah diwakafkan sejak 1974 kepada As'adiyah, seluas kurang lebih 22 hektare.
"Sudah diwakafkan tahun 1974 silam dan kami juga punya sertifikatnya.
Di situ, lengkap dengan luas tanah," ujarnya kepada Tribun-Timur.com.
Pihaknya menjelaskan, saat ini As'adiyah tak lagi memanfaatkan tanah wakaf tersebut karena telah dikuasai oknum kelompok warga.
"Terakhir kami manfaatkan lahan itu tahun lalu. Sekarang kami dihalangi oknum berkedok preman. Bahkan sempat datang ke lahan dan melakukan pengancaman membawa senjata tajam," paparnya.
"Tanah itu sangat bernilai bagi kami karena ada hasil sawah yang diterima untuk pembangunan Pondok Pesantren. Rata-rata per hektare As'adiyah terima puluhan juta untuk dana operasional," tambahnya.
Olehnya itu, ia berharap pihak kepolisian dapat menyelesaikan persoalan ini.
"Kami tentu berharap Polres Wajo mampu berperan aktif dalam membantu menyelesaikan masalah ini. Sebab ini menyangkut kepentingan banyak orang dan masa depan Pondok Pesantren," pintanya.
Sementara Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Rosid Ridho, menegaskan pihaknya bakal menindaklanjuti kejadian ini.
"Tentu kami akan tindaklanjuti. Namun alangkah baiknya semua persoalan diselesaikan secara kekeluargaan karena mengedepankan nilai Restorative Justice," tandasnya. (*)
| Momen 110 Tahun, Wakil Ketua DPRD Sulsel Harap PSM Makassar Hentikan Tren Start Lambat |
|
|---|
| Bawaslu Sulsel Tampung Keluhan Pengawasan Pemilu, Siap Sampaikan ke DPR |
|
|---|
| Ingat Kapolda Sulsel Pembongkar Uang Palsu UIN Alauddin Makassar? Kini Jadi Anak Buah Bahlil |
|
|---|
| Siswi 16 Tahun Jadi Korban, Mulyadi Pelaku Persetubuhan Bergilir Ditangkap di Bone |
|
|---|
| Duel Maut di Labakkang Pangkep, 2 Pria Tewas 'Puli' Usai Tikaman Pakai Badik Bugis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/POLRES-WAJO-Pengurus-Pondok-Pesantren-Asadiyah-saat-mengadu-ke-Polres-Wajo-Sulawesi-Selatan.jpg)