Opini
Andaikan Toko Buku Hadir di Setiap Desa
Setidaknya selalu ada harapan muncul satu perpustakaan pribadi, hingga yang lebih besar seperti perpustakaan publik.
Maka, perlu dirancang, misalnya menghadirkan lapak toko buku di pasar-pasar tradisional yang mengkhususkan buku-buku anak, di samping aksesnya mendekatkan masyarakat, juga terdapat pilihan buku yang murah.
Usaha di perbukuan memang jalan sunyi dan memiliki resiko gagal, karena itu, penulis memberi apresiasi bagi mereka yang tetap bertahan ataubaru mendirikan toko buku.
Di balik mengusahakan profit, mereka telahikut membentangkan akses literasi yang selama ini pemerintah juga usahakan.
Akhirnya di momentum Hari Buku ini, penulis juga berharap kepada pemerintah lewat kebijakan setiap kepala daerah, ikut mendorong usaha dalam bidang perbukuan bertumbuh.
Penulis mengusulkan, program yang mendorong sektor usaha dari pemerintah pusat seperti Koperasi Desa Merah Putih,kiranya dapat mempertimbangkan unit usaha yang meningkatkan literasi masyarakat lewat usaha toko buku. Kalau dinilai kurang realistis, bisa pula menimbang adanya BUMD Toko Buku.
Penulis sebenarnya mengandaikan jika ada satu usaha yang perlu “jaminan gagal usaha” karena faktor minat baca yang rendah dari masyarakat, maka itu adalah toko buku kecil.
Memang, komitmen itu seyogyanya berangkat dari kesamaan visi bahwa buku adalah salah satu investasi untuk membangun masyarakat yang berpengetahuan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.