Opini
Andaikan Toko Buku Hadir di Setiap Desa
Setidaknya selalu ada harapan muncul satu perpustakaan pribadi, hingga yang lebih besar seperti perpustakaan publik.
Ada pula toko buku alternatif yang menawarkan interaksi sosial bagi komunitas pembaca dan dengan beragam program kreatif.
Di Makassar, baru-baru ini bertambah satu toko buku “major’ dari pemain utama dalam industri ritel buku di Indonesia.
Sebagai pusat pendidikan di Sulsel, juga banyak muncul toko buku kecil yang bernuansa kafe dan ruang berkomunitas.
Sasaran utama toko buku seperti ini ialah para mahasiswa yang menyenangi buku-buku yang telah dikurasi dari beragam pemikiran.
Toko buku jenis ini juga menyediakan ruang bagi bagi buku-buku dari penerbit independen, sehingga menawarkan beragam spektrum.
Jadi potensi hadirnya toko buku indie sejalan dengan keberadaan kelompok pembaca kritis seperti pelajar dan mahasiswa.
Hanya saja sebaran toko buku indie juga menunjukkan ketimpangan, sebab hanya muncul di kota-kota besar.
Di Sulsel, dari Makassar, belakangan muncul di Kota Pare-Pare, Kota Palopo, dan meskipun juga bisa dikatakan belum begitu marak.
Jika di kota itu saja yang telah dikelilingi beberapa kampus besar, lalu bagaimana dengan kabupaten.
Salah satu pemicu munculnya toko buku indie ini memang tidak dipisahkan dari keberadaan mahasiswa yang menciptakan iklim diskusi buku.
Realitasnya tersebut juga mencerminkan bahwa buku masih laku bagi mereka yang sedang berstatus mahasiswa.
Bagi penulis, agar ekosistem membaca tumbuh seiring dengan toko buku, maka perlu berdiri toko buku di mana saja dan dengan sasaran kategori yang bervariatif.
Penulis membayangkan jika setiap kabupaten memiliki satu toko buku yang memadai, maka juga akan berpotensi mendenyutkan perpustakaan pribadi.
Bagi sebagian orang, memiliki buku lebih memuaskan di samping meminjam buku, sebab ia ingin berinvestasi membangun pustakanya sendiri.
Semisal, ajakan membaca dari guru untuk membangun minat baca anak-anak sejak dari rumah tanpa dibarengi dengan toko buku, rasanya kurang optimal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.