Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Edy Sabhara Putra Komjen Purn Jusuf Manggarani - AKBP Sumiati Jabat Kapolres Pinrang

Berdasarkan ST/491/III/2025 tertanggal 12 Maret 2025, eks Kasubdit 3 Ditreskrimum Polda Sulsel ini menjadi Kapolres Pinrang. 

|
Editor: Ansar
Tribun-timur.com
KAPOLRES – Kapolres Pinrang AKBP Edy Sabhara (tengah) saat membeberkan kasus pembobolan brankas di Mapolres Pinrang, Kamis (24/4/2025) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Jusuf Manggabarani juga memiliki anak kini sukses di kepolisian.

Putra Jusuf Manggabarani dan AKPB Sumiati itu kini jabat Kapolres Pinrang, Sulsel.

Sosok itu adalah AKBP Edy Sabhara Manggabarani.

Berdasarkan ST/491/III/2025 tertanggal 12 Maret 2025, eks Kasubdit 3 Ditreskrimum Polda Sulsel ini menjadi Kapolres Pinrang. 

Selama ini, Edy bertugas di Polda Sulsel.

Kini kedua orangtua Edy Sabhara sudah tiada.

Setelah ibu tercinta, sang ayah juga hembuskan napas terakhir di RSUP Wahidin Makassar, Selasa (20/5/2025).

Ia sempat menjadi Kanit Resmob Polda Sulsel. 

Edy adalah alumnus akademi kepolisian. 

Meski berstatus sebagai anak mantan Wakapolri, namun, dia punya prestasi mentereng. 

Saat masih menjabat sebagai Kanit Resmob Polrestabes Makassar, berhasil mengungkap identitas Amir Aco, gembong narkoba Internasional, buronan dari Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (17/1/2015) dini hari.

Awalnya Amir Aco bersikukuh bernama Ardi Daeng Nai.

Nama itu memang yang dia pakai selama buron di Makassar.

Di empat tempat kos mewah di Makassar, tempat dia menginap selama buron, juga dikenal dengan nama Ardi Daeng Nai.

Putra mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Jusuf Manggabarani itu juga awalnya percaya kalau itu memang Ardi Daeng Nai itulah namanya. AKP Edy mulai curiga ketika dia ditawari "uang damai" Rp 500 juta oleh Ardi.

Dalam benak AKP Edy, "Wah, pasti dia punya jaringan besar, tidak mungkin orang biasa punya uang sebanyak itu."

Diam-diam Edy, melakukan penelusuran di internet. Dia membuka file Youtube yang ada dalam iPhone 6 miliknya untuk mencocokkan data yang dia peroleh dari Balikpapan.

"Apa benar ini kamu?" kata Edy memperlihatkan video dan foto itu ke Ardi.

Ardi pun terperangkap. Dia tak bisa mengelak lagi ketika diperlihatkan foto dan videonya.
Ardi akhirnya mengaku bahwa dialah Amir Aco yang ada dalam video dan foto tersebut, gembong yang jadi buronan itu.

Raut polisi tiba-tiba heboh saat mengetahui, ternyata yang ditangkap adalah gembong narkoba jaringan internasional. Dialah Amir Aco

"Woww... gembong besar.... Dialah orangnya," teriak sejumlah anggota Resmob Polrestabes Makassar.

Tembak 5 Perampok 

Anak mantan Wakapolri Komjen (Purn) Yusuf Manggabarani, AKP Edy Sabhara yang menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) Resmob Polrestabes Makassar, menembak lima perampok. 

Salah seorang di antara perampok yang ditembak itu tewas. 

Awalnya, unit Resmob Polrestabes Makassar yang dipimpin Edy melakukan penangkapan dua tersangka perampok di Jalan AP Pettarani, Senin (9/11/2015) sore.

Dua tersangka yang ditangkap adalah Ismail alias Mail (21) dan Syahrul (20), warga Jalan Moncong-moncong, Desa Pattalassang, Kabupaten Gowa. 

Dari pengakuan kedua tersangka itu, ada beberapa tersangka lain dalam komplotan perampok yang kerap beraksi di Kota Makassar

Polisi kemudian langsung melakukan pengembangan dan mengejar tersangka lainnya hingga Selasa (10/11/2015) dini hari. 

Alhasil, polisi menangkap empat tersangka lainnya, yaitu Ahmad alias Hamma (31), warga Kecamatan Manggala, Kota Makassar; Gau alias Daeng Ngerang (27); Fredy alias Dedy (27); dan Arfandi alias Supu (23). 

Tiga pelaku terakhir adalah warga Desa Maccinang, Kabupaten Gowa.

Dari pengakuan keenam tersangka, mereka telah melakukan perampokan puluhan TKP di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.

Saat dibawa menunjukkan TKP, lima orang tersangka melawan polisi dan berusaha kabur. 

"Dari lima tersangka yang ditembak, seorang di antaranya meninggal dunia karena kehabisan darah. Kelima tersangka ditembak kakinya. Namun, saat dibawa ke RS Bhayangkara, tersangka Ahmad alias Hamma mengalami pendarahan dan meninggal dunia," kata Komisaris Polisi (Kompol) Andi Husnaeni, Selasa (10/11/2015). 

Andi Husnaeni yang adalah Kasubag Humas Polrestabes Makassar mengatakan, lima tersangka lain yang masih hidup dibawa ke Mapolrestabes Makassar untuk diproses lebih lanjut. Andi Husnaeni mengungkapkan, masing-masing tersangka mempunyai peran dalam menjalankan aksinya. 

"Jelas komplotan ini tidak segan-segan melukai korbannya. Di mana mereka melakukan aksinya selalu membawa senjata tajam berupa parang, badik, dan panah," kata dia.

"Dari pengungkapan kasus ini, polisi sudah menyita barang bukti dari tersangka," kata dia.

Jusuf Manggabarani dikubur di Jakarta

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar sekaligus menantu Komjen Pol Jusuf Manggabarani, Erwin Aksa mengkonfirmasi, mantan Wakapolri ini akan dimakamkan di Jakarta. 

"(Jusuf Manggabarani) dimakamkan di Jakarta," kata Erwin Aksa ke tribun-timur.com. 

Sebelum ke Jakarta, Jenazah almarhum di bawa ke rumah duka di Bukit Khatulistiwa Daya.

Saat ini, staf dan asisten rumah tangga sudah siap-siap sejak pagi.

Sebelumnya, Mantan Wakapolri Komjen (purn) Jusuf Manggabarani meninggal dunia.

Kabar duka ini dikonfirmasi putra almarhum Jusuf Manggabarani, Kapolres Pinrang AKBP Edy Sabhara Manggabarani.

Edy Sabhara Manggabarani mengatakan, ayahnya tutup usia di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (20/5/2025).

AKBP Edy Sabhara Manggabarani yang berada di Pinrang saat mendapat kabar duka itu, langsung berangkat ke Makassar.

"Iya benar bang. Iya saya baru otw dari Pinrang ke Makassar," kata AKBP Edy Sabhara Manggabarani saat dihubungi Tribun-Timur.com.

 (tribun-timur.com/kompas.com/)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved