Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Halim Wijaya Sebut Komunitas DOBRAK Sampaikan Aspirasi Secara Damai di Kantor Grab Makassar

Rata-rata lanjut Halim Wijaya, berasal dari komunitas roda empat tidak terdaftar maupun terafiliasi dengan komunitas Mitra Pengemudi Grab.

|
DOK PRIBADI
DOBRAK MAKASSAR - Komunitas Driver Online Bersatu Bergerak saat menggelar unjuk rasa, Rabu (30/4/2025). Aksi ini dalam rangka menyuarakan penolakan keras terhadap program yang dianggap merugikan mitra. 

Skemanya saat ini yakni, orderan 1-2 Grab Hemat masih gratis, sementara orderan ke 3-8 driver dipotong Rp15.000 dan orderan ke sembilan seterusnya driver dipotong Rp18.000.

"Dan skema ini berlaku dinamis, artinya aplikator kapan saja bisa mengubah tarif potongannya kepada driver. Kita menolak keras Grab Hemat ini," jelas Herman.

Jenderal Lapangan DOBRAK Mus Mulyadi menyatakan skema 'Akses Hemat' memperparah beban mitra driver yang selama ini sudah berjuang keras di lapangan.

"Ini bentuk ketidakadilan terhadap mitra yang seharusnya dilindungi, bukan malah dipersulit. Bekerja mencari nafkah kok harus bayar dulu?," tegas Mus Mulyadi dalam orasinya, Rabu (30/4/2025).

Dia mengungkapkan banyak driver yang kini merasa terpaksa berlangganan, karena tanpa akses hemat, jumlah orderan yang mereka terima jauh berkurang.

"Kalau tidak ikut langganan, orderan sepi dan bahkan bisa-bisa tidak dapat orderan. Ini bukan pilihan suka-suka lagi, tapi paksaan terselubung."

"Kami minta Grab menghentikan program ini dan mengembalikan hak kami untuk bekerja secara adil," ujarnya.

DOBRAK Makassar merencanakan aksi ini akan berlangsung selama dua hari berturut-turut, mulai dari Rabu 30 April hingga Kamis 1 Mei 2025.

Mereka menegaskan aksi akan terus berlanjut bila tuntutan tidak direspons serius oleh pihak Grab.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved