OPINI
Berburu di Hari Buruh
Para buruh perlu berburu kebijakan pemerintah supaya tetap didengar dan diperhatikan dalam mementum may day
Ahmad
Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Sulsel
Setiap tanggal 1 Mei pasti ada solidaritas yang terbangun pada para buruh, karena momentum ini adalah hari bersejah bagi mereka yang bekerja demi memenuhi hidup dengan penuh perjuangan untuk mendapat hak-hak yang berkadilan.
Tanggal 1 Mei (May Day) telah ditetepkan sebagai hari yang bersejarah dan penuh perjuangan, menyuarakan hak-hak perkeja supaya dapat layak hidup sebagaimana mestinya.
Gemuruh suara lantang demonstrasi menggema diseluruh tanah air, mereka menuntut akan perlakuan yang baik dan layak sebagai pekerja. Disuarakan oleh berbagai kalangan mulai, dari aktivis buruh itu sendiri, masyarakat bahkan mahasiswa sebagai pelajar. Tuntutannya sama, harus hadir kesejahtraan dan keadilan yang sama bagi para pekerja Indonesia supaya mendapatkan kehidupan yang layak.
Apakah para pekerja belum mendapatkan kehidupan yang layak di negeri ini ?
Jawabanya boleh iya atau belum, tergantung lingkungan dimana meraka berkerja.
Bagi kehidupan sosial masyarakat, buruh (pekerja) adalah tulang punggung keluarga yang setiap harinya banting tulang untuk memenuhi hidup keluarganya dengan segala resiko kerja. Para buruh hanya ingin memastikan di rumah asap tetap mengepul demi anak istri supaya bisa melanjutkan hidup dan kehidupan.
Pada zama pra sejarah manusia bertahan hidup dengan cara berburu dengan peralatan seadanya, hidup di alam bebas dengan mengandalkan ketersediaan sumber daya alam di lingkungannya. Perlatan yang digunankan sangat sederhana seperti, batu, kayu dan tulang untuk dijadikan senjata dalam berburu demi memenuhi kebutuhan hidup di alam bebas.
Hidup nomaden atau berpindah pindah dengan mengandalkan makanan yang tersedia di alam liar. Kehidupan ekonomi dan sosial meraka sangat tergantung sumber daya alam yang tersedia, hidup berkelompok untuk saling membantu dengan pembagian tugas masing-masing untuk bertahan hidup.
Seiring perkembangan zaman dan revolusi industri kehidupan manusia semakin maju dan canggih, bahkan di era moderen manusia akan bersaing dengan robot dalam dunia kerja.
Kemajuan ini tidak terbendung dengan ancaman PHK dimana-mana karena kebutuhan dunia kerja beralih dari tenaga manusia ke mesin. Acaman terhadap perkeja indonesia akan senantiasa hadir, dengan berbagai resiko kerja.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah juga mengungkapkan proyeksi yang mirip. Ia menyoroti bagaimana gelombang PHK yang bakal terus terjadi. Gelombang PHK sejatinya sudah terlihat sejak awal tahun ini.
"Pasar ketenagakerjaan Indonesia pada 2025 ini masih diwarnai oleh maraknya PHK, melanjutkan apa yang terjadi pada 2024. Diperkirakan gelombang PHK di 2025 akan lebih besar dibandingkan 2024, baik itu dari skala maupun jumlah," wanti-wanti Piter.
May Day sebagai pemantik supaya para buruh senantiasa survive ditengah gempuran dan persaingan kerja yang begitu ketat.
Para buruh perlu berburu kebijakan pemerintah supaya tetap didengar dan diperhatikan dalam mementum may day. Harapan terbesar di hari ini tanggal 1 mei 2025, yang kabarnya aksi buruh di Monas akan di hadiri langsung Presiden Prabowo Subianto.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.