239 ODGJ Dirawat di RSKD Dadi Sulsel, Pasien Asal Makassar Mendominasi
Total 10 ruang kelas perawatan kejiwaan yang disiapkan oleh RSKD Dadi dengan 258 tempat tidur.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kota Makassar mendominasi ruang perawatan kejiwaan di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Provinsi Sulawesi Selatan.
Dari 239 ODGJ, 52 diantaranya merupakan ODGJ yang berasal dari Kota Makassar.
Disusul Kabupaten Gowa 17 orang, Bulukumba 16 orang dan luar provinsi 19 orang.
Selama tiga bulan (Januari-Maret) RSKD Dadi menerima 590 ODGJ.
Rinciannya 207 pada bulan Januari, 204 Februari dan 179 di bulan Maret.
Pada periode itu juga RSKD Dadi mencatat 580 pasien yang keluar. Januari 158 orang, Februari 165 orang, dan Maret 179 orang.
"Maret mengalami penurunan karena dalam nuansa ramadan," ucap Plt Kepala Bidang Humas RSKD Dadi Makassar, Abdul Malik, Selasa (22/4/2025).
Angka tersebut menunjukkan bahwa pelayanan RSKD Dadi tak pernah sepi, bahkan sering kali penuh sehingga tak mampu lagi menampung pasien baru.
Sekarang ini sebanyak 239 pasien ODGJ rawat inap, 185 diantaranya laki-laki dan 54 perempuan.
Baca juga: Kamar Laki-laki Penuh, RSUD Sayang Rakyat Tolak Pasien ODGJ Baru

Total 10 ruang kelas perawatan kejiwaan yang disiapkan oleh RSKD Dadi dengan 258 tempat tidur.
Artinya, per hari ini, hanya ada 19 kamar kosong, itupun yang tersisa tinggal VIP, kelas 1 dan kelas 2.
Sementara hampir semua pasien masuk dalam kategori BPJS kelas 3.
Abdul Malik mengakui, rumah sakit kewalahan untuk menerima pasien ODGJ mengingat terbatasnya ruang yang dimiliki.
Belum lagi, sistem pelayanan dan pendataan rumah sakit sekarang ini harus menggunakan aplikasi SIMGos (Sistem Informasi Manajemen Generik Open Source). Kebijakan ini diterapkan mulai tahun 2025.
Dimana setiap pasien yang diterima harus terdata dalam sistem tersebut, rekam medik dan penanganan perawatan terdata dalam aplikasi tersebut.
Lewat sistem itu, BPJS juga sebagai langsung mengontrol lalu lintas pasien.
"Jadi kalau di sistem penuh kita tidak bisa terima pasien, beda dulu kalau kita punya 50 bed kita bisa terima 60 orang misalnya. Sekarang tidak, karena dipantau langsung BPJS," jelasnya.
Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan RSKD Dadi ini menyebut, rumah sakit harus berupaya keras untuk tetap melayani masyarakat.
Salah satu solusi yang dilakukan ialah menyiapkan rumah pulih untuk dihuni oleh ODGJ sementara waktu.
Sekarang ini sebanyak 32 ODGJ yang berada di rumah pulih, mereka diberikan asupan makanan setiap hari serta diberikan obat.
"Itu diluar tanggungan BPJS, rumah sakit yang biayai karena data mereka tidak masuk dalam sistem, jadi nanti kalau ada pasien yang pulang kita masukkan lagi yang ada di rumah pulih," paparnya.
Selain itu, rumah sakit juga menerapkan progam droping, dimana pasien yang berasal dari daerah dipulangkan ke keluarga masing-masing jika kondisi kejiwaannya sudah membaik.
"Misalnya kemarin kita pulangkan ke daerah 10 lebih, kita antar ke keluarganya. Karena tidak mungkin juga keluarganya datang kesini jemput, mereka ekonominya juga susah, pas datang kesini kan diantar sama Dinsos," jelasnya.
Droping ini dilakukan agar runah sakit bisa menerima dan melakukan perawatan terhadap pasien ODGJ, sebab masih banyak ODGJ yang mengantre di IGD maupun rumah pulih.
Apalagi masa perawatan rawat inap untuk ODGJ maksimal 33 hari.
Abdul Malik berharap agar masyarakat juga paham bahwa RSKD bukan tempat penampungan orang gila, melainkan tempat perawatan untuk penyembuhan kejiwaan.
Rumah sakit bekerja sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada.
Berikut data padien ODGJ di RSKD Dadi Provinsi Sulsel:
Pasien BPJS Kelas 3
Makassar: 52
Gowa:17
Takalar: 6
Jeneponto: 6
Bantaeng: 3
Bulukumba: 16
Sinjai: 5
Selayar: 2
Maros: 5
Panhkep: 8
Barru: 2
Parapare:3
Pinrang: 9
Enrekang: 3
Toraja: -
Sidrap: 4
Wajo: 3
Soppeng: -
Bone: 8
Luwu Raya: 1
Luar provinsi: 19
Ruang kelas (Pasien BPJS Kelas 1 dan 2)
Palm: 14
Cempaka: 6
Ketapang: 13
Cendana: 6
PHCU: 9
IGD Jiwa: 9
Rumah pulih: 32 (belum masuk di sistem SIMGos)
Total: 261.(*)
Cefila FA Lolos 8 Besar Piala Kemenpora U-12 |
![]() |
---|
5 Politisi Perempuan Peluang Kandidat Gubernur Sulsel |
![]() |
---|
Asmo Sulsel Gandeng FIFGROUP Gowa, Kampanye Cari Aman Lewat Edukasi Safety Riding |
![]() |
---|
Produksi Sampah TPA Menurun, DLH Cari Solusi Atasi Bau Busuk Sampah |
![]() |
---|
Warga Rappocini Makassar Ajak Anak Muda Kawal Pemilihan RT/RW Secara Terbuka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.