Headline Tribun Timur
Kemenag: Bayi Didaftar Haji, Berangkat di Usia 50 Tahun
Bahkan, di Bantaeng, jika seorang baru lahir didaftarkan untuk berangkat haji saat ini, ia baru bisa berangkat saat usianya mencapai 50 tahun.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan, Ali Yafid mengatakan, daftar haji di Sulsel sangat panjang.
Bahkan, di Bantaeng, jika seorang baru lahir didaftarkan untuk berangkat haji saat ini, ia baru bisa berangkat saat usianya mencapai 50 tahun.
Bantaeng menjadi daerah dengan daftar tunggu haji terlama di Sulsel. Disusul Sidrap 47 tahun dan tercepat adalah Kabupaten Luwu dengan lama tunggu yakni 24 tahun.
Dengan lamanya daftar tunggu yang sangat panjang, Ali Yafid mengimbau kepada jamaah agar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
“Ikuti semua rangkaian manasik, pelajari syarat dan rukun haji, serta jaga kesehatan,” katanya di Kabupaten Luwu, Sabtu kemarin.
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), jumlah daftar tunggu calon jamaah haji asal Bantaeng mencapai 8.474 orang.
Dengan kuota yang terbatas, waktu tunggu bisa menembus hampir lima dekade. Ini menjadikan Bantaeng sebagai salah satu daerah dengan antusiasme haji tertinggi di Sulsel, sekaligus menghadapi tantangan besar dalam pemerataan keberangkatan.
Meski demikian, semangat para jamaah tetap tinggi. Tahun ini, sebanyak 181 jamaah asal Bantaeng siap berangkat, tergabung dalam Kloter UPG 8 bersama jemaah dari Kota Makassar dan Bulukumba.
Mereka akan masuk Asrama Haji Embarkasi Makassar pada 5 Mei 2025, dan bertolak ke Tanah Suci 6 Mei 2025. Di antara mereka, terdapat jamaah tertua berusia 90 tahun.
Jamaah Maros
Di Maros, sebanyak 314 calon haji dipastikan akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Nantinya, mereka akan menerima uang saku (living cost) sebesar 750 Riyal Arab Saudi atau setara Rp3,1 juta per orang.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Maros, Muhammad, mengatakan pemberangkatan ratusan jemaah tersebut akan dibagi ke dalam tiga kelompok terbang (kloter).
“Totalnya ada tiga kloter. Kloter 12, 23, dan 40. Masing-masing akan bergabung dengan jemaah dari daerah lain,” kata Muhammad, Minggu (20/4).
Untuk Kloter 12, sebanyak 234 jamaah asal Maros akan masuk Asrama Haji pada 8 Mei 2025.
Mereka akan bergabung dengan jamaah dari Luwu Timur.
Sementara Kloter 23 terdiri dari 37 jamaah yang dijadwalkan masuk asrama pada 16 Mei 2025.
Kelompok ini bergabung dengan rombongan dari Papua Barat. Adapun Kloter 40 berisi 43 jamaah.
Mereka akan diberangkatkan pada 29 Mei 2025 dan bergabung dengan jamaah dari Kabupaten Jeneponto.
“Insyaallah semua dalam kondisi sehat dan siap diberangkatkan,” ujarnya.
Tahun ini, jamaah haji asal Maros cukup menarik perhatian karena rentang usianya yang cukup ekstrem.
Jamaah termuda adalah Siti Nur Zam-Zam, warga Dusun Labuaja, Kecamatan Cenrana. Usianya baru 18 tahun 4 bulan.
Sedangkan jamaah tertua adalah Sape Daeng Ngendang, warga Bontokamase, Kecamatan Simbang, yang telah berusia 87 tahun 9 bulan.
“Beliau tetap semangat dan siap menunaikan rukun Islam kelima,” tambah Muhammad.
Soal akomodasi, jamaah Maros akan menginap di hotel yang terletak di kawasan Syisa.
Meski cukup jauh dari Masjidilharam, hotel tersebut cukup dekat dengan lokasi pelontaran jumrah di Mina.
“Jarak dari hotel ke tempat pelontaran di Mina hanya sekitar 1 kilometer,” tutup.
Pesan Wabup Gowa
Sementara itu, Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin menitipkan pesan agar jamaah calon haji (JCH) tetap menjaga kesehatan.
Hal tersebut dikatakannya saat penutupan manasik JCH kelompok Bimbingan Manasik Ibadah Haji (KBIH) Syekh Yusuf di Mesjid Agung Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa, Minggu (20/4).
"Jaga kesehatan ta', atur waktu dengan baik serta dengarkan arahan para pembimbing, sehingga ibadah dapat lancar dan menjadi haji mabrur,” katanya.
Darmawangsyah mengatakan seluruh JCH ini merupakan orang-orang pilihan Allah SWT karena bisa berkesempatan melaksanakan ibadah di Baitullah.
"Bapak dan ibu yang hadir disini adalah orang-orang yang telah dimuliakan, orang-orang pilihan Allah SWT karena telah dipanggil untuk menunaikan ibadah haji,” ujarnya.
Melaksanakan ibadah haji bukanlah sebuah hal mudah, ini adalah ibadah yang bisa dikatakan berat dan bisa dikatakan ringan pada saat kita ikhlas dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah.
“Jadi pesan saya sebelum berangkat kita ikhlaskan diri kita dan sucikan hati kita, Insya Allah apa yang terasa berat akan ringan,” jelasnya
Ia mendoakan seluruh JCH diberikan kesehatan, dilancarkan segala ibadahnya selama melaksanakan ibadah haji, serta disiplin mengatur waktu sebaik-baiknya.
Ia menyampaikan selamat menunaikan ibadah haji kepada seluruh Jamaah Calon Haji.
"Semoga perjalanan bapak, ibu, saudara, saudari dapat berjalan dengan lancar dan selamat sampai kembali ke Tanah Air," harapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Gowa, Jamaris Halik menyampaikan, sesuai arahan dari Dirjen Kementrian Agama bahwa seluruh Jamaah Calon Haji memang diharapkan untuk masuk KBIH kalau memiliki waktu dan kemampuan.
Diharapkan agar para JCH dapat mengerti dan memahami seluruh rangkaian yang akan dikerjakan pada saat melaksanakan ibadah haji nanti.
“Kami ucapkan rasa syukur dan ucapan terima kasih atas kehadiran KBIH Syekh Yusuf di Gowa, semoga bimbingan yang telah diberikan kepada Jamaah Calon Haji Gowa dapat menjadi bekal, sehingga dalam rangkaian pelaksanaan ibadah dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.