Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Besaran Gaji Dilepas 714 Calon Dosen Usai Mengundurkan Diri CPNS Kemendiktisaintek

Besaran gaji dilepas 714 calon dosen Kemendiktisaintek setelah mengundurkan diri sebagai CPNS 2024, terendah 2.903.600 tertinggi Rp6.373.200

Editor: Ari Maryadi
Tribun Pontianak
ILUSTRASI CPNS DOSEN - Ilustrasi baju korpri CPNS. Viral 714 calon dosen CPNS 2024 Kemendiktisaintek mengundurkan diri. 

Besaran tunjangan profesi adalah satu kali gaji pokok pegawai sesuai dengan peraturan UU terkait gaji dosen di Indonesia.

Khusus untuk dosen dalam masa penugasan di suatu daerah, akan mendapatkan tunjangan khusus setiap bulan setelah menyelesaikan tugas di daerah tersebut.

Besarnya sama dengan tunjangan profesi, yaitu sebesar satu kali gaji pokok.

Bagi dosen yang telah memiliki jabatan akademik profesor akan mendapatkan tunjangan kehormatan setiap bulan.

Tunjangan ini diberikan khusus kepada profesor PNS sebesar dua kali gaji pokok.

Sumber pendapatan lainnya bagi dosen adalah hibah penelitian.

Semakin banyak penelitian yang dilakukan dosen, maka semakin besar pula pemasukan yang bisa diterima.

Namun, tidak semua dosen mendapat peluang untuk mendapat insentif penelitian atau hibah riset (tambahan gaji dosen).

Selain berbagai tunjangan di atas, dosen juga berhak mendapat tunjangan atas tugas tambahan setiap bulannnya.

Hal ini tercantum dalam Perpres Nomor 65 Tahun 2007.

Tambahan tugas yang dimaksud di atas meliputi tugas memimpin sebagai Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Sekolah Tinggi, Pembantu Ketua, Direktur Politeknik, Direktur Akademi, dan Pembantu Direktur.

Tunjangan tambahan ini akan gugur jika dosen diangkat dalam jabatan struktural atau fungsional.

Besaran tunjangan atas tugas tambahan ini berkisar dari Rp 1,35 juta hingga Rp 5,5 juta sesuai dengan tugas yang diemban.

Dosen juga masih bisa mendapatkan penghasilan dengan menjadi pembicara atau pengisi workshop, penulis buku, peneliti, penulis modul praktikum, pengoreksi soal ujian, penguji sidang akhir, pembimbing mahasiswa tugas akhir, dan pembimbing mahasiswa PKL (Praktek Kerja Lapangan).

Lokasi Penempatan Jauh Jadi Alasan

Terungkap alasan ratusan calon dosen memutuskan mengundurkan diri sebagai CPNS 2024.

Padahal para calon dosen tersebut sudah lulus seleksi dan tinggal menunggu waktu pengangkatan.

Jumlahnya mencapai 714 orang.

Mereka pendaftar instansi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi).

Menpan RB Rini Widyantini mengungkap alasan ratusan dosen CPNS 2024 formasi Kemendiktisaintek mengundurkan diri.

Hal itu disampaikan Rini Widyantini dalam jumpa pers di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).

Menurut Rini, penempatan lokasi jadi alasan ratusan dosen CPNS 2024 mengundurkan diri.

 
"Tapi memang yang perlu diperhatikan ini rata-rata karena memang masalah penempatan ataupun penugasan yang akan mereka dapatkan," kata Rini Widyantini.

Rini Widyantini mengakui telah mendengar kabar pengunduran diri 700 CPNS 2024 formasi Kemendiktisaintek itu.

"Kaitannya calon dosen yang mundur, sedang kami cek terlebih dahulu berapa jumlahnya, saya memang kemarin dengar ada sekitar 700. Tapi kami akan melakukan pengecekan terlebih dahulu," ujar Rini Widyantini.

Rini Widyantini mengatakan segera berkoordinasi dengan Kepala BKN Prof Zudan Arif Fakhrulloh soal pengunduran diri 700 CPNS 2024 itu.

Pihaknya segera membahas dampak dari pengunduran diri 700 CPNS formasi Kemendiktisaintek itu.

"Saya nanti akan koordinasi dulu dengan kepala BKN dan tentunya, saya juga berharap nanti Bapak Menteri Diktisaintek bisa juga bisa melakukan pengecekan terhadap 700 CPNS ini," kata Rini.

"Saya belum tahu jumlahnya berapa yang mengundurkan diri dari CPNS dan bagaimana nanti dampaknya terhadap pengisian formasi di perguruan tinggi," sambung Rini.

Rini Widyantini menegaskan CPNS sebagai aparatur sipil negera harusnya siap ditempatkan di mana saja.

"Karena memang sebagia calon PNS kita harus siap ditempatkan di mana saja, nanti ini yang mungkin barangkali kami masih cek, karena pengisian daftar riwayat hidup masih berlangsung," ujar Rini.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved