Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Appi Tuai Pujian Setelah Tegur Langsung Pengendara yang Lawan Arus

Diketahui, Munafri turun langsung menegur pengguna jalan yang melanggar lalu lintas di sepanjang jalan Dr Leimena, Sabtu (12/4/2025). 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
Dok Istimewa
MACET JALAN LEIMENA- Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyaksikan langsung kemacetan tersebut saat melintas, Sabtu (12/4/2025). Kini, Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar berdiri di Jalan Doktor Leimena pasca wali kota Makassar, Munafri Arifuddin sidak beberapa waktu lalu.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Aksi Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin yang turun langsung mengurai kemacetan di Kota Makassar mendapat pujian warganet. 

Diketahui, Munafri turun langsung menegur pengguna jalan yang melanggar lalu lintas di sepanjang jalan Dr Leimena, Sabtu (12/4/2025). 

Hal itu bermula ketika Munafri melintas di Jl Dr Leimena, ia melihat dan merasakan langsung bagaimana semrawutnya kendaraan karena ulah pengendara yang melawan arus. 

Ketidakpatuhan itu menyebabkan macet berkepanjangan di jalan penghubung Jl Perintis Kemerdekaan-Antang Raya tersebut. 

Video Munafri yang geram dengan pengguna jalan viral di sosial media. 

Terlihat mantan bos PSM Makassar tersebut menujuk-nunjuk pengendara mobil maupun motor yang melawan arus. 

"Kenapa bapak melanggar, apa masalahnya, ini secara jelas bikin macet, tidak bisa pak, tidak boleh," kata Munafri geram.

Menanggapi itu, Direktur Politik Profetik Institute, Muh Asratillah mengatakan, langkah spontanitas dilakukan Wali Kota Munafri, sejalan dengan visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Appi-Aliyah) yakni Makassar sebagai Kota yakni, mengatasi masalah kemacetan di Kota Makassar.

"Ini langkah awal gembarakan dilakukan pak Wali Kota untuk persoalan kemacetan. Banyak masyarakat dan warganet di medsos mendukung respon positif soal langkah pak Wali turun langsung urai kemacetan, menegur pengendara melawan arus di Jalan Leimena," jelas Asratillah, Minggu (13/4/2025).

Menurut Peneliti Penta Helix Indonesia  itu, apa yang dilakukan Appi adalah bentuk ketegasan yang diperlihatkan  terhadap salah satu persoalan akut di Kota Makassar yakni kemacetan. 

"Apa yang dilakukan oleh pak Appi dengan turun ke jalan menegur langsung pelanggar lalu lintas, bisa dilihat sebagai simbol bahwa pemerintahan kota saat ini punya keseriusan dalam mengurai kemacetan," jelasnya.

"Namun hal simbolik yang dilakukan oleh pak Appi ini mesti ditindaklanjuti oleh OPD terkait dalam hal ini dinas perhubungan Kota Makassar," tambah Asratillah.

Oleh sebab itu, ia menyarankan solusi untuk mengurai kemacetan di Kota Makassar, membutuhkan langkah-langkah strategis dan terukur dari Pemkot Makassar

Mesti ada upaya untuk memetakan secara akurat penyebab kemacetan di Kota Makassar, dimulai dari faktor kebijakan faktor sosio-demografi, faktor sarana transportasi, jaringan jalan, faktor perilaku bertransportasi dan faktor-faktor lainnya.

"Intinya, pemkot Makassar mesti memiliki master plan penguraian kemacetan di Kota Makassar. Nanti dari masterplan ini diturunkan kebutuhan tata kelola, infrastruktur hingga budgeting," imbuh Asratillah.

Dia menambahkan, secara politik, jika Appi berhasil secara signifikan mengurai kemacetan di beberapa titik ruas jalan, maka akan menjadi legacy tersendiri bagi Appi. 

Munafri Arifuddin Buat Roadmap Atasi Macet 

 Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mendorong hadirnya transportasi publik yang aman dan nyaman untuk masyarakat. 

Menurutnya, transportasi publik menjadi salah satu upaya untuk mengatasi kemacetan yang ada di Makassar

Langkah ini dinilai bisa melancarkan arus lalu lintas sekaligus mengefisiensi mobilitas di perkotaan. 

Munafri mengatakan, ia sedang menyusun roadmap transportasi publik, bekerjasama dengan akademisi Universitas Hasanuddin. 

"Nanti kita lihat ada roadmap transportasi publik yang ada di Makassar, tentu tidak bisa asal kita taro, butuh kajian, itulah yag kita libatkan  beberapa pakar transportasi," ucap Munafri Arifuddin diwawancara Kamis (27/3/2025). 

Munafri merencanakan hadirnya transportasi massal sebagai feeder atau penghubung menuju jalan arteri. 

Feeder ini akan memuat lebih banyak penumpang dibandingkan kuda transportasi pada umumnya. 

"Kalau kita pakai angkutan lain bisa dua sampai 3 kali, ini mungkin bisa 1 kali tetapi tidak mematikan angkutan lama, hanya jadi feeder,"  tegasnya.

Selain itu, Munafri mengatakan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas juga menjadi perhatian dalam perencanaan transportasi di Makassar

"Pemerintah memastikan bahwa sistem transportasi yang dikembangkan dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali," ujarnya.

Kendati demikian, Munafri mengatakan dirinya akan melakukan kajian mendalam terkait tindak lanjut dari kebijakan yang akan diterapkan.

Munafri menegaskan setiap langkah yang diambil harus mempertimbangkan kenyamanan masyarakat serta efektivitas dalam meningkatkan mobilitas perkotaan. 

"Dengan berbagai kebijakan dan inovasi ini, diharapkan sistem transportasi di Makassar dapat berkembang menjadi lebih modern, efisien, dan berkelanjutan," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Pakar transportasi Universitas Hasanuddin Makassar, Prof Sakti Adji Adisasmita memaparkan, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar, lebih dari 2 juta orang beraktivitas di kota ini setiap harinya. 

Sementara tingkat pertumbuhan kendaraan mencapai 6–7 persen per tahun. 

"Hal ini menandakan perlunya perencanaan transportasi yang lebih matang untuk mengantisipasi perkembangan Makassar dari kota metropolitan menjadi kota megapolitan," ujarnya.

Prof Sakti menilai, sangat penting untuk mengembangkan sistem transportasi terintegrasi dan multimoda yang mampu mengakomodasi pertumbuhan populasi dan kendaraan di Makassar. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved