Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Agung PJ Wahyuda

Madengngeng dan Peran Komunitas Pemburu Babi dalam Pengendalian Rabies di Kabupaten Bone

Tidak hanya sebagai hobi, budaya ini telah melahirkan sebuah komunitas yang erat dan sangat solid: Komunitas Pemburu Babi.

Editor: Sudirman
Agung PJ Wahyuda
OPINI - Agung PJ Wahyuda Mahasiswa Doktoral FKM Unhas 

Para pemburu babi di Bone sangat memahami bahwa anjing yang sehat dan terawat akan lebih cermat dalam berburu, serta patuh terhadap perintah pemiliknya.

Oleh karena itu, mereka tidak hanya sekadar memberikan perawatan fisik kepada anjing, tetapi juga memastikan bahwa hewan tersebut bebas dari penyakit yang bisa membahayakan keselamatan mereka sendiri.

Keterlibatan Komunitas Pemburu Babi dalam pengendalian rabies juga menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat beradaptasi dengan kebutuhan kesehatan modern.

Tradisi berburu babi hutan yang pada awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan rekreasi kini berkembang menjadi bagian dari upaya kolektif dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Hal ini membuktikan bahwa keberlanjutan budaya lokal tidak harus terpisah dari perkembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat.

Selain itu, budaya Madengngeng juga memiliki nilai-nilai sosial yang kuat. Komunitas pemburu babi ini saling bergantung satu sama lain dalam menjalankan aktivitas berburu.

Mereka berbagi pengetahuan tentang cara berburu yang baik, cara merawat anjing, dan bagaimana menjaga kelestarian alam sekitar.

Dengan adanya keterikatan sosial yang demikian kuat, upaya untuk mencegah rabies dan penyakit zoonosis lainnya bisa lebih efektif, karena seluruh anggota komunitas saling mendukung dan bekerja sama.

Kesadaran yang tinggi terhadap kesehatan anjing dan pencegahan rabies yang ditunjukkan oleh komunitas ini juga menjadi contoh bagi masyarakat lain di luar Kabupaten Bone.

Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka, para pemburu babi ini turut berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi hewan peliharaan dan pencegahan penyakit zoonosis.

Melalui Madengngeng, masyarakat Kabupaten Bone tidak hanya melestarikan budaya lokal yang telah ada sejak lama, tetapi juga turut ambil bagian dalam upaya pengendalian rabies, yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

Budaya berburu yang tadinya hanya sebagai tradisi kini telah berkembang menjadi alat untuk mendukung kesehatan masyarakat, membuktikan bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan seiring, saling mengisi dan memperkaya satu sama lain.

Di masa depan, diharapkan inisiatif seperti ini dapat menjadi contoh bagi komunitas-komunitas lainnya di Indonesia dalam menggabungkan pelestarian budaya lokal dengan upaya kesehatan masyarakat yang lebih luas.

Sehingga, tradisi tidak hanya menjadi warisan masa lalu, tetapi juga menjadi solusi untuk tantangan kesehatan masa depan.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved