Ratusan Guru di Enrekang Geruduk Kantor BKAD, Tuntut Pembayaran Sertifikasi
"Sudah ditelepon (Permadi), tapi tidak bisa tersambung," ujar Suparman di hadapan para guru.
Penulis: Muhammad Nur Alqadri Sirajuddin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM - Ratusan guru yang tergabung dalam Aliansi Guru Enrekang (AGE) menggeruduk Kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Enrekang pada Senin (24/3/2025) siang.
Pantauan Tribun-Timur.com, sebelum tiba di kantor BKAD, para guru melakukan long march dari Masjid Baiturrahman sambil membentangkan spanduk yang berisi tuntutan pembayaran sertifikasi mereka.
Aksi ini sempat diwarnai ketegangan antara massa dan pihak kepolisian karena para guru tidak diperkenankan masuk ke dalam kantor BKAD Enrekang.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Enrekang, Suparman, yang menemui para demonstran, menyampaikan bahwa Kepala BKAD Enrekang, Permadi Hasan, sedang berada di Makassar.
"Sudah ditelepon (Permadi), tapi tidak bisa tersambung," ujar Suparman di hadapan para guru.
Meski Sekretaris BKAD, Patahuddin, hadir di lokasi, Suparman menegaskan bahwa hanya Permadi Hasan yang memiliki wewenang untuk memberikan keterangan kepada para guru.
"Jadi, keliru jika bendahara atau sekretaris yang didesak untuk memberikan penjelasan," tutur Suparman.
Namun, para guru yang kesal dan tidak percaya bahwa Permadi tidak berada di kantor tetap berupaya memeriksa ruangannya dengan didampingi petugas kepolisian.
"Mana kunci serepnya? Siapa tahu dia (Permadi) ada di dalam," ujar Yenni Herman sambil menunjuk ruangan Permadi Hasan yang terkunci.
Senada dengan Yenni, Ahmadi juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap ketidakhadiran Permadi Hasan.
"Jangan sampai ada tindakan anarkis. Olehnya itu, kapan Permadi akan datang memberikan kejelasan? Yang penting jujur. Itu tuntutan kami," ujar Ahmadi.
Selain itu, Ahmadi meminta agar Kantor BKAD Enrekang dikosongkan hingga Permadi Hasan menemui mereka.
"Kalau bisa, mohon kantor ini disterilkan. Kami juga akan melapor ke Bupati," tegasnya.
Ahmadi menegaskan bahwa aksi ini bukan bertujuan untuk berbuat anarkis.
"Guru ini orang terhormat. Kami akan menjaga kondusivitas, dan saya siap pasang badan jika terjadi hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, para guru berencana menggelar aksi unjuk rasa mulai pukul 09.00 WITA. Mereka menuntut kejelasan terkait pembayaran sertifikasi yang hingga kini belum diterima.
"Sehubungan dengan adanya ketidakjelasan tentang pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) satu triwulan tahun anggaran 2024 yang belum terbayarkan hingga kini di Enrekang," demikian isi surat pemberitahuan aksi yang ditandatangani oleh penanggung jawab, Abd Aziz.
"Maka kami dari Aliansi Guru Enrekang, dengan hasil kajian dan konsolidasi, akan melaksanakan aksi atau audiensi," lanjutnya.
Mahasiswa KKN Unhas Bantu UMKM Parepare Sertifikasi Halal dan Rebranding |
![]() |
---|
Korban Belum Pulih, RSUD Batara Guru Aktifkan Dokter Terseret Kasus Pelecehan Seksual ke Pasien |
![]() |
---|
Warga Enrekang Pertaruhkan Nyawa Lintasi Jembatan Gantung Rusak |
![]() |
---|
64 PPPK Enrekang Lolos Pakai SK Fiktif, Terancam Pecat dan Kembalikan Gaji |
![]() |
---|
Cara Cairkan BSU Guru PAUD Non-Formal, 253.407 Pendidik Terdaftar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.