Bos MGPA Ajak Munafri Arifuddin Nonton MotoGP Mandalika 2025

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mengajak Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyaksikan MotoGP 2025. 

Ajang ini akan digelar di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 3–5 Oktober mendatang.

Ajakan disampaikan Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, saat menemui Munafri Arifuddin di Balai Kota Makassar, Jumat (21/3/2025) kemarin.

Turut dihadiri Vice President Director MGPA Samsul Purba.

Lalu Stakeholder and PR ITDC Gresita Siahaan, dan Head of Hospitality MGPA Rully Habibie. 

Baca juga: MGPA Jadikan Makassar Kota Pertama Promosi MotoGP Mandalika 2025, Cek Harga Tiketnya

Priandhi dan Munafri membahas potensi kolaborasi antara Pemkot Makassar dan MGPA untuk mendukung kesuksesan MotoGP Mandalika 2025.

“Kami mengundang langsung Pak Wali Kota untuk menyaksikan MotoGP 2025 di Mandalika. Kehadiran beliau akan menjadi motivasi bagi masyarakat Makassar, yang selama ini dikenal memiliki animo tinggi terhadap MotoGP," ujar Priandhi.

Makassar selalu menempati posisi kedua sebagai kota dengan pembeli tiket terbanyak dalam gelaran MotoGP di Indonesia, setelah Jakarta. 

Melihat antusiasme itu, MGPA menganggap Makassar sebagai pasar strategis dan sangat potensial untuk terus dikembangkan.

"Kami ingin memperkuat ikatan antara MotoGP Mandalika dan masyarakat Makassar," kata Priandhi.

"Salah satunya dengan menjalin kemitraan erat dengan pemerintah kota dan mengajak Pak Munafri langsung merasakan atmosfer MotoGP di Mandalika," sambungnya.

Menanggapi undangan tersebut, Munafri menyatakan dukungannya terhadap ajang internasional tersebut dan menyambut baik ajakan MGPA.

“Insyaallah, jika waktunya memungkinkan, saya akan hadir langsung di Mandalika. Saya juga mendukung penuh upaya MGPA dalam melibatkan warga Makassar dalam MotoGP 2025,” ucap Munafri.

Appi sapaan Munafri Arifuddin juga menilai partisipasi masyarakat Makassar dalam ajang MotoGP dapat menjadi peluang untuk memperkenalkan potensi daerah.

Termasuk produk-produk lokal UMKM, ke level internasional.