Antisipasi Lonjakan Harga Tiket, Perantau asal Jawa di Makassar Mudik Lebih Awal

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah warga asal Pulau Jawa, memilih mudik lebih awal dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Seperti terpantau di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Jl Nusantara, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Selasa (18/3/2025) sore.

Dari ratusan penumpang KM Dharma Kencana VII Tanjung Perak, beberapa dari mereka mengaku memilih mudik lebih awal.

Alasannya bervariasi, mulai mengejar harga tiket yang masih dianggap normal hingga ingin berlama-lama melepas rindu dengan keluarga.

"Rencana mudik ke Jawa Tengah, saya merantau ke Sulsel dari lebaran tahun lalu," kata Muhammad Ilham yang mudik bersama istri dan anaknya.

Ia mengaku mudik lebih awal agar lebih leluasa saat pulang ke kampung halaman.

"Pengen cepat sampai agar tidak terjebak macet," ucapnya.

Hal senada diungkapkan Ahmad (60) pemudik asal Banyuwangi Jawa Timur.

"Saya mudik lebih awal karena ada acara juga di kampung," ucapnya yang mudik bersama putrinya.

Ahmad mengaku sudah tiga dekade lebih mengadu nasib di Kota Makassar.

"Saya berdagang, jualan nasi di Jl Sultan Alauddin sudah 31 tahun," ucap Ahmad.

Begitu juga yang diungkapkan Mas Budi, pemudik tujuan Malang Jawa Timur.

"Saya mudik lebih awal, supaya lama-lama santai-santai sama keluarga di kampung," ucap Budi yang 20 tahun lebih berjualan bakso di Jl Rappokalling, Makassar.

Lain halnya yang diungkapkan Mas Tedi.

Dirinya mengaku mudik lebih awal, mengingat harga tiket masih normal.

"Sekarang tiket masih normal, Rp 450 ribu tujuan Surabaya," sebutnya.

Division Head Pelayanan Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang, memprediksi arus penumpang mudik Idul Fitri tahun ini di Pelabuhan Makassar bakal meningkat dibanding tahun lalu.

"Yang diprediksi tahun ini akan meningkat jadi 117.683 orang," ujar Yusida M Palesang dalam keterangan tertulis yang diterima.

Sementara arus penumpang tertinggi pada musim mudik tahun lalu di Pelabuhan Makassar, mencapai 114.255 orang.(*)