Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ribuan Hektare Sawah Kering, Bupati Luwu Cari Solusi di Bendung Radda

Bupati dan Ketua DPRD berencana mengonsultasikan hasil tinjauan lapangan ini dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) di Makassar

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Alfian
Humas Pemkab Luwu
BENDUNGAN RADDA - Bupati Luwu, Sulawesi Selatan Patahuddin bersama Ketua DPRD Kabupaten Luwu, Ahmad Gazali, meninjau Bendung Suplesi Radda di Kecamatan Belopa, Jumat (14/03/2025) pagi. Kunjungan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Luwu Mei 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Bupati Luwu, Sulawesi Selatan Patahuddin bersama Ketua DPRD Kabupaten Luwu, Ahmad Gazali, meninjau Bendung Suplesi Radda di Kecamatan Belopa, Jumat (14/03/2025) pagi.

Kunjungan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Luwu Mei 2024 lalu.

Bencana tersebut menyebabkan perubahan alur sungai, sehingga air tidak lagi mengalir ke bendung.

Akibatnya, sekitar 1.000 hektare sawah di Kecamatan Belopa dan Kecamatan Suli mengalami kekeringan karena tidak mendapat suplai air dari bendung, yang berujung pada gagal panen.

Bupati dan Ketua DPRD berencana mengonsultasikan hasil tinjauan lapangan ini dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) di Makassar untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.

Dalam kunjungan ini, turut hadir tim teknis dari bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUTR Kabupaten Luwu yang dipimpin oleh Sekretaris Dinas, Usdin Iskandar.

Usai meninjau Bendung Suplesi Radda, Bupati Luwu menerima kunjungan Wakil Rektor IV Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Adi Maulana di ruang kerjanya.

Pertemuan ini membahas rencana kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian tentang Kajian Mitigasi Bencana Alam di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (15/3/2025) di Aula Kantor Bupati Luwu.

Sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut hadir mendampingi, termasuk Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas Kabupaten Luwu, Ikhsan Asaad.

Sebelumnya diberitakan, Bendungan Radda di Desa Pasamai, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mengancam sedikitnya 1.468 hektar areal persawahan di Kecamatan Suli dan Belopa tidak bisa mendapatkan suplai air.

Kerusakan Bendungan Radda disebabkan banjir bandang yang menerjang sekitar bulan Mei 2024.

Dari pantauan Tribunluwu.com, rusaknya bendungan tersebut berefek pada susahnya petani untuk menanam padi.

"Belum turun sawah orang, karena rusak bendungan. Waktu Mei 2024 tahun lalu rusak karena dihantam air banjir. Dampaknya dirasakan di Desa Malela, Cimpu, Kasiwiang dan Cakkeawo," jelas Camat Suli Agus Salim, Kamis (6/2/2025).

Kata Agus Salim, karena tak tercukupinya air untuk menanam padi, petani kini terpaksa menanam jagung.

"Masa tanam petani sudah lewat, tapi antisipasinya petani diarahkan tanam jagung," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved