Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Tolak Pakai Mobil Dinas Baru
Bagi Appi, mobil dinas yang ada sekarang ini sudah cukup untuk menunjang perjalanannya bertugas sebagai wali kota.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin enggan memiliki kendaraan dinas baru.
Hal itu disampaikan Munafri Arifuddin dalam Rapat Koordinasi Lingkup Pemkot Makassar di Ruang Sipakatau Lantai 2 Balaikota Jl Ahmad Yani, Selasa (4/2/2025).
Bagi Appi, mobil dinas yang ada sekarang ini sudah cukup untuk menunjang perjalanannya bertugas sebagai wali kota.
Adapun kendaraan dinas yang diberikan merupakan satu unit Toyota Alphard dan satu unit mobil listrik Hyundai IONIQ.
Baca juga: Hari Kedua Berkantor, Munafri Arifuddin Ganti 7 Plt Kadis Era Danny Pomanto
Dua mobil tersebut merupakan kendaraan dinas yang sama yang digunakan oleh Danny Pomanto saat masih menjabat.
"Dua kendaraan untuk saya cukup, satu mobil listrik Hyundai IONIQ saya rasa cukup untuk keliling-keliling kota Makassar, dan satu Toyota Alphard, begitupun untuk ibu Aliyah," ujar Appi.

Diketahui, Bagian Umum Setda Pemkot Makassar telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mobil dinas pimpinan.
Masing-masing satu unit untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Sebelumnya, Kepala Bagian Umum Pemkot Makassar Fajrin Pagarra mengatakan, Pemkot menyiapkan anggaran Rp4 miliar untuk pengadaan mobil dinas tersebut.
"Anggarannya Rp2 miliar untuk satu unit, jadi masing-masing dapat," tuturnya.
Pengadaan kendaraan dinas ini tergantung permintaan wali kota dan wakil wali kota.
Jika keduanya menginginkan kendaraan dinas baru maka pihaknya segera menyiapkan pengadaan baru.
Untuk sementara, Pemkot masih menyiapkan kendaraan lama milik pejabat sebelumnya.
Fajrin mengatakan sudah menyiapkan kendaraan dinas untuk Munafri Arufuddin maupun Aliyah di rumah jabatan masing-masing
"Untuk kendaraan pak wali sudah tersedia di rujab semua, ada hiace, alphard, mobil listrik, itu yang dipakai wali kota sebelumnya," jelasnya.
Ganti 7 Plt Kadis
Hari kedua berkantor, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin melakukan perombakan di tataran kepala dinas, Selasa (4/3/2025).
Tujuh pelaksana tugas (Plt) Kepala OPD dibersihkan oleh Munafri Arifuddin tanpa ragu-ragu.
Mereka ialah Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Ismawaty Nur.
Posisinya digantikan oleh Mario Said, Staf Ahli Bidang I Pemkot Makassar.
Selanjutnya Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), sebelumnya diisi oleh Akhmad Namsum, digantikan oleh Asisten III Irwan Bangsawan.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, sebelumnya diisi oleh Alamsyah Syahabuddin digantikan oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Ariaty Puspasari Abady.
Lalu Plt Kepala Satpol PP Makassar kini diisi oleh Asisten II Setda Pemkot Makassar Fathur Rahim.
Kemudian Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga sebelumnya diisi oleh Andi Tenri Lengka kini digantikan oleh Asisten I Pemkot Makassar Muhammad Yasir.
Kemudian Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup sebelumnya diisi oleh Firman Hamid Pagarra digantikan oleh Ferdy Mochtar
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie juga dipercaya memimpin Dinas Pendidikan.
Andi Bukti menggantikan Nielma Palamba yang sebelumnya menjabat, Plt Kepala Dinas Pendidikan.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin tancap gas di hari pertamanya bertugas usai menjalani retreat di Magelang.
Mutasi dan rotasi pejabat di lingkup Pemerintah Kota Makassar menjadi salah satu fokusnya untuk dilakukan segera.
Salah satu langkah awal yang akan dilakukan adalah bersurat ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk meminta izin.
"Mutasi jabatan ini harus cepat. Ada beberapa hal yang harus kita lakukan, tetapi sesuai dengan aturan yang berlaku kita harus tetap bersurat," ucap Munafri Arifuddin diwawancara usai Rapat Paripurna di Sekretariat DPRD Kota Makassar Jl Ap Pettarani, Senin (3/3/2025)
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengalami kekosongan pejabat menjadi prioritas.
Utamanya OPD yang akan menjalankan program-program unggulan Munafri-Aliyah.
Misalnya Dinas Pendidikan untuk program gratis seragam sekolah, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk program iuran sampah gratis.
"Sekarang ini ada beberapa program prioritas kita, di mana program prioritas ini itu ada cantolan-cantolan di dinas-dinas yang harus dikawal dengan baik," ujarnya.
Menurut Appi, program strategis tersebut perlu dikawal dengan baik agar eksekusinya juga maksimal.
Ia juga membutuhkan sosok yang bisa bekerjasama dengan baik.
"Ya, dikawal dengan baik, contoh di dinas ingkungan hidup, dinas pendidikan, nah ini kalau begini kondisinya ya harus kita kasih orang yang bisa bekerja sama, supaya ini bisa kuat," tegasnya.
Kendati begitu, Appi menekankan bahwa proses mutasi dan rotasi jabatan ini akan berjalan sesuai aturan.
Posisi-posisi yang vital akan diisi berdasarkan mekanisme assesment, bukan karena kedekatan.
"Prosesnya akan berjalan sesuai aturan dan saya sangat berharap posisi-posisi yang vital yang ada di kota Makassar ini bukan ditentukan karena kedekatan kita, tapi ditentukan melalui sebuah proses mekanisme seperti assessment dan sebagainya," tuturnya.
Bangun Stadion Tanpa APBD
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mematangkan rencana untuk membangun stadion di Kota Makassar.
Pembangunan stadion ini menjadi salah satu program strategis pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham.
Proyek ini juga merupakan bukti komitmen mereka terhadap janji yang disampaikan saat berkontestasi dalam Pemilihan Wali Kota Makassar.
Kepada awak media, Munafri Arifuddin (Appi) mengungkapkan bahwa ia telah berkoordinasi dengan pihak ketiga, yaitu calon investor untuk pembangunan stadion tersebut.
Ia berharap proyek ini dapat terwujud tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar.
"Kami sudah melakukan beberapa pembicaraan dengan pihak ketiga, dan kami berharap stadion ini bisa terbangun tanpa menggunakan biaya APBD. Ini bisa menjadi investasi inovatif yang hadir di Kota Makassar," ujar Munafri Arifuddin di Kantor DPRD Makassar, Jl Ap Pettarani, Senin (3/3/2025).
Ia menambahkan, dalam waktu dekat, salah satu calon investor akan datang ke Makassar untuk melakukan penjajakan lebih lanjut.
"Mudah-mudahan dalam minggu depan atau minggu ini, salah satu calon investor akan tiba di Makassar," ungkapnya.
Appi menginginkan agar stadion ini dibangun di atas lahan milik Pemkot Makassar, tepatnya di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, yang memiliki luas cukup untuk proyek tersebut.
Lahan tersebut bisa menjadi alternatif lokasi pembangunan stadion kebanggaan Kota Makassar.
"Stadion menjadi salah satu program utama kami. Mungkin dalam satu dua hari ke depan, kami akan memastikan aset milik pemerintah kota," tuturnya.
"Jika stadion dibangun di Mattoanging, itu diluar wilayah kami. Itu merupakan aset pemerintah provinsi, jadi haknya ada pada pemerintah provinsi," sambungnya.
Diketahui, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham baru saja menyampaikan visi-misi mereka dalam Rapat Paripurna yang berlangsung di Sekretariat DPRD Kota Makassar. Rapat paripurna ini juga dirangkaikan dengan serah terima jabatan (sertijab).
Wali Kota Makassar periode 2021-2025, Danny Pomanto, secara resmi menyerahkan jabatan kepada Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham.
Sertijab ini disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, serta dihadiri oleh anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), legislator DPRD Makassar, dan pimpinan partai politik di Makassar.(*)
Turun Dikit! Update Harga Emas Kota Makassar Hari Ini Jumat 19 September 2025 |
![]() |
---|
Sosok Sulhardianto Penggugat Rp800 M Polda Sulsel, Kemarin Berapi-api, Kini Cabut Laporan |
![]() |
---|
2 Mayat Ditemukan Tergantung di Tamalanrea Makassar dalam 3 Hari |
![]() |
---|
170 Mahasiswa STIEM Bongaya Makassar Belajar Etika Berlalu Lintas |
![]() |
---|
Wali Kota Munafri Tinjau Pabrik Es Pertama di Kepulauan, Siap Beroperasi Bulan Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.