FGD Rabat Anggaran di Sulsel
Rahman Pina: Efisiensi Anggaran Bukan Ancaman, Beda saat Pandemi Covid-19
kebijakan efisiensi ini bukan ancaman bagi ekonomi daerah, melainkan strategi untuk memperkuat pondasi ekonomi nasional.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sudirman
Misalnya, perjalanan dinas, konsumsi rapat, dan belanja operasional lainnya yang jumlahnya cukup besar.
"Sekarang, pemerintah sedang mengalihkan anggaran dari belanja yang kurang produktif ke program yang benar-benar berdampak langsung bagi masyarakat," tambahnya.
Salah satu contoh konkret dari kebijakan ini adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan pemerintah.
Rahman Pina menyebut bahwa program ini telah memberikan dampak signifikan bagi sektor peternakan, pertanian, dan tenaga kerja di Sulsel.
Ia menuturkan sebelum program ini berjalan, banyak peternak ayam, petelur, dan petani sayur mengalami penurunan produksi.
Bahkan beberapa di antaranya terpaksa menutup usaha.
Namun dengan adanya MBG, permintaan terhadap bahan pangan meningkat, menciptakan efek domino yang menggerakkan ekonomi daerah.
"Saya baru saja mengunjungi salah satu dapur MBG di Antang, Makassar. Di sana, satu dapur mempekerjakan 47 orang dan membutuhkan sekitar 30 ribu butir telur per bulan. Jika kita butuh 650 dapur di Sulsel, bayangkan dampaknya terhadap tenaga kerja dan sektor pangan kita," ungkapnya.
Rahman Pina menambahkan, program ini juga membentuk ekosistem ekonomi baru.
Dari petani yang memasok sayur, peternak yang menyediakan telur, hingga pekerja dapur yang mengolah makanan, semuanya mendapat manfaat langsung.
"Anggaran memang dipangkas sekitar Rp112 miliar untuk Sulsel, kelihatannya besar. Tapi kalau kita lihat dampak dari pengalihan anggaran ini, justru sangat luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi," tegasnya.
Oleh karena itu, ia mengajak pemerintah daerah dan masyarakat untuk melihat kebijakan ini sebagai upaya membangun ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
"Kita harus beradaptasi. Pemerintah sekarang ingin memastikan bahwa anggaran digunakan untuk hal-hal yang benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," tutupnya.
Adapun terkait kebijakan pemangkasan anggaran anggaran, Tribun Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Menakar Dampak Rabat Anggaran Terhadap Bisnis dan Ekonomi Sulsel”.
Efisiensi Anggaran, Pemprov Sulsel Kurangi Rp20 Miliar untuk Sektor Pekerjaan Umum |
![]() |
---|
Prof Hamid Paddu Sebut Kebijakan Efisiensi Anggaran untuk Ubah Mindset |
![]() |
---|
Efisiensi Anggaran, Perkindo Sulsel Harap Rahman Pina Suarakan Aspirasi Pekerja Konstruksi |
![]() |
---|
Guru Besar Unhas Minta Kepala Daerah Terpilih di Sulsel Ubah Mindset Penggunaan Anggaran |
![]() |
---|
Efisiensi Rp112 Miliar Untuk MBG, Pemprov Sulsel Sesuaikan RPJMD Untuk 5 Tahun ke Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.