Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

2 Jenderal Keturunan La Temmu Page Arung Labuaja Panglima Perang Kerajaan Bone, Peraih Adhi Makayasa

Keluarga besar La Temmu Page Arung Labuaja menggelar silaturahim di The Dharmawangsa Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad atau Minggu (16/2/

Editor: Edi Sumardi
INSTAGRAM.COM/@DASADLATIF1212
ARUNG LABUAJA - Menteri Pertahanan RI, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) berbicara dalam silaturahim keluarga besar La Temmu Page Arung Labuaja di The Dharmawangsa Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad atau Minggu (16/2/2025). Pada foto bagian kanan, tampak Sjafrie bersama adiknya Marsekal Muda TNI (Purn) Maroef Sjamsoeddin dan dai kondang Ustadz Das'ad Latif. 

Selama bertugas di militer, Maroef pernah menjabat sebagai Komandan Skadron 465 Paskhas, Atase Pertahanan RI di Brasil, Direktur Kontra Separatis di Badan Intelijen Negara (BIN), hingga akhirnya dipercaya sebagai Wakil Kepala BIN periode 2011-2014.

Dengan latar belakang intelijen yang kuat serta pemahaman strategisnya, ia berhasil menyelesaikan berbagai tugas penting bagi negara.

Perjalanan karier Maroef memasuki babak baru pada 7 Januari 2015, saat ia ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Penunjukan ini bukan tanpa alasan.

Chairman of Board Freeport-McMoRan, James Robert Moffett, langsung menawarkan posisi tersebut setelah melihat perannya dalam menangani pemogokan buruh di tambang Freeport pada tahun 2011, saat ia masih menjabat sebagai Wakil Kepala BIN.

Keputusannya menerima tantangan ini menjadikannya sosok yang unik—seorang mantan jenderal yang kini mengomandoi salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia.

Namun, kiprah Maroef di Freeport tak hanya diwarnai urusan bisnis.

Pada Desember 2015, namanya mencuat dalam polemik nasional setelah ia merekam percakapannya dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak Reza Chalid.

Rekaman yang diduga berisi pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden RI itu akhirnya bergulir ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), setelah dilaporkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said.

Tak lama setelah itu, pada 18 Januari 2016, Maroef secara mengejutkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.

Keputusan ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, yang menyebutkan bahwa alasan pengunduran diri Maroef bersifat pribadi.

Maroef Sjamsoeddin adalah contoh figur yang meniti karier dari dunia militer hingga ke puncak korporasi.

Meski masa jabatannya di Freeport tergolong singkat, pengaruh dan dinamika yang menyertai perjalanannya tetap menjadi bagian menarik dari sejarah kepemimpinan perusahaan tambang raksasa ini.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved