Mahasiswa KKN Unhas Beri Makanan Tambahan ke Ibu Hamil dan Baduta Sumpang Minangae Parepare
Salah satu upaya efektif dalam pencegahan stunting adalah dengan memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan (baduta).
Oleh: Erythrina Indica Putri
Mahasiswa KKN Unhas
Melaporkan dari Parepare
TRIBUN-TIMUR.COM - Stunting masih menjadi permasalahan gizi yang serius di Indonesia, termasuk di wilayah Kelurahan Sumpang Minangae Kota Parepare.
Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Salah satu upaya efektif dalam pencegahan stunting adalah dengan memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan (baduta).
Langkah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang optimal bagi ibu dan anak, sehingga pertumbuhan dan perkembangan mereka dapat berjalan dengan baik.
Pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan di Sumpang Minangae
Demi menekan angka kenaikan stunting di Kota Parepare Khususnya di Kelurahan Sumpangminangae, Mahasiswa KKN Tematik Gelombang 113 Universitas Hasanuddin melaksanakan Program kerja"Pencegahan Stunting Melalui Pemberian Makanan Tambahan(PMT) Pada Ibu Hamil dan Balita usia 0-23 Bulan".
Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan baduta di wilayah Sumpang Minangae dilaksanakan selama 28 hari, dimulai dari 28 Desember 2024 hingga 24 Januari 2025. Program ini menargetkan 4 ibu hamil dan 15 baduta sebagai penerima manfaat.
Kegiatan ini dilakukan melalui berbagai metode, seperti pembagian makanan tambahan secara terjadwal, pemantauan kondisi kesehatan penerima manfaat, serta edukasi mengenai pola makan sehat dan kebersihan dalam mengolah serta menyajikan makanan.
Dengan adanya dukungan dari perangkat kelurahan serta ibu kader kelurahan Sumpang Minangae dan Masyarakat setempat, program kerja ini dapat dilaksanakan dengan baik.
Makanan tambahan berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak tercukupi dari makanan utama sehari-hari.
Bagi ibu hamil, asupan gizi yang cukup sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan janin dan menjaga kesehatan ibu.
Sementara itu, bagi baduta, pemberian makanan tambahan dapat membantu memenuhi kebutuhan energi, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang optimal.
Dengan begitu Pencegahan stunting melalui pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil dan baduta di wilayah Kelurahan Sumpang Minangae merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas kesehatan generasi mendatang.
Dengan Memastikan ibu dan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, risiko stunting dapat diminimalkan, sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat dan berkembang secara optimal.
Program yang berlangsung selama 28 hari ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi 4 ibu hamil dan 15 baduta yang menerima manfaat.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam menjalankan program ini secara berkelanjutan untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.(*)
Pengamat Heran BBM Langka di Sulsel, Apa Dilakukan Pertamina? |
![]() |
---|
Lima Jam di Kedai Tujuh Belas, Leonard Eben Ezer Bocorkan Evaluasi Beasiswa Doktor Jaksa di Unhas |
![]() |
---|
Makassar Jadi Tuan Rumah Doa Seribu Santri |
![]() |
---|
Unhas Gelar Pelatihan OMSK Bagi Penyandang Disabilitas Netra di SLB Negeri 1 Parepare |
![]() |
---|
Unhas dan Pemerintah Kota Tarakan Kolaborasi Bidang Pendidikan dan Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.