Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Promosi Doktor Firman Pagarra

Legasi Firman Hamid Pagarra di Bapenda Makassar: Susun Strategi PAD Rp2 T, Danny Pomanto Nangis Haru

Prof Dr Tahir Haning MSi, bahkan menyebut Novelty Penelitian yang disajikan Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar itu sebagai Teori Firman.

|
Editor: AS Kambie
dok.tribun
PROMOSI DOKTOR - Wali Kota Makassar 2014-2025 Moch Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto orasi di depan 8 profesor, di sela Promosi Doktor Firman Hamid Pagarra di Aula LPPM Unhas, Makassar, Rabu (12/2/2025) siang. Firman Hamid Pagarra yang juga Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar meraih doktor administrasi publik dengan predilat cumlaude. 

“Novelty yang dijelaskan tadi itu sesungguhnya membantah sekaligus melengkapi teori yang ada sebelumnya tentang public trust dan public engagement. Jadi Saudara Promovendus bisa menyebutnya Firman Teori atau Teori Firman,” jelas Prof Tahir Haning.  MSi.

Penelitian Firman Hamid Pagarra melahirkan Novelty Penelitian Model Collective Innovation Dalam Tata Kelola Peningkatan PAD Kota Makassar.

Firman Hamid Pagarra menjelaskan dalam novelty tersebut bahwa model collective innovation dalam peningkatan PAD mesti menyelaraskan empat hal: standarisasi, rekayasa kolaboratif, inovasi jaringan, dan keterbukaan inovasi. Empat hal ini harus dibungkus public engagement untuk menghasilkan tata kelola pendapatan asli daerah (PAD) yang efektif, inovatif, dan berkelanjutan.

Pertanyaan Danny

Danny Pomanto juga tak kuasa menahan haru. Dua kali Wali Kota Makassar 2014-2025 ini diberi kesempatan berbicara. Pertama, Danny Pomanto diberi kesempatan bertanya oleh Promotor Prof Dr Akmal Ibrahim MSi

Danny mengurai tentang filosofi pemerintahan, “Pada hakikatnya pemerintahan itu hanya ada dua. Pertama mengelola belanja dengan baik dan bertanggung jawab. Semua orang hampir bisa melakukan ini. Tidak perlu banyak skil untuk mengelola menghabiskan uang. Cuma perlu kedisiplinan dalam administrasi dan audit agar tujuan tercapai. Kedua, yang menjadi tugas pemerintahan adalah bagaimana meningkatkan pendapatan. Nah, ini sangat sedikit orang yang mau berjihad di peningkatan pendapatan ini.”

Penjelasan Danny diakhiri dengan pertanyaan singkat kepada Firman Hamid Pagarra, “Jika tak lagi menjabat kepala Bappeda, apa yang bisa sumbangkan untuk Kota Makassar?”

Pertanyaan itu dijawab singkat, “Ketika tidak lagi menjawab di Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar, insya Allah sumbangsi dan pemikiran akan tetap kami berikan kepada Pemerintah Kota Makassar maupun masyarakat. Kami sudah patenkan Pakinta ini. Jadi, siapapun yang jadi pemimpin Bapenda Makassar ke depan tetap bisa digunakan.”

Pakinta adalah aplikasi untuk PAD Kota Makassar. Kata Pakinta akronim dari Pajak Terintegrasi dan Terdigitalisasi.

Tangis Danny Pomanto pecah beberapa saat setelah Firman Pagarra dinobatkan sebagai doktor.

Kali ini, Ketua Sidang Prof Phil Sukri MSi yang menyilakan Danny berbicara. 

Suara Danny serak. “Sesungguhnya dalam Hadis disebutkan bahwa pemimpin itu yang bertanggung jawab dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban, Inilah bagian dari tanggung jawab saya. Melahirkan pemimpin,” jelas Danny Pomanto

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved