Wawancara Eksklusif Tribun Timur
Cerita Detik-detik Nasaruddin Umar Ditunjuk Prabowo Jadi Menteri Agama
Nasaruddin Umar berbagi cerita bagaimana dirinya ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Agama.
Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
Dari total 221 ribu kuota, sebanyak 213.320 dialokasikan untuk jemaah haji reguler, sedangkan 27.680 untuk haji khusus. Jumlah ini hampir sama dengan tahun 2024.
Persoalan kuota haji khusus tahun lalu?
Sebenarnya bukan soal jumlah kuota yang menjadi permasalahan, tetapi lebih kepada pendistribusiannya. Ada juga tambahan kuota haji yang diberikan mendadak, sementara persiapannya belum matang. Ini menjadi tantangan besar, terutama di Mina, di mana luas area hanya 172 ribu meter persegi untuk 221 ribu jemaah. Artinya, setiap jemaah hanya mendapat sekitar 80 cm per orang, yang bahkan tidak cukup untuk meluruskan kaki. Belum lagi tambahan petugas haji yang mencapai 4.000 orang. Oleh karena itu, kami ingin melihat masalah ini secara mikro agar dampaknya tidak besar.
Memastikan pengawasan penyelenggaraan haji?
Kami sangat serius dalam pengawasan. Bahkan, hanya beberapa hari setelah saya dilantik, saya langsung meminta pendampingan dari KPK. Kami juga menjalin koordinasi dengan Kejaksaan Agung, Kapolri, BPK, dan semua pihak terkait. Saya ingin memastikan bahwa semakin banyak pihak yang terlibat dalam pengawasan, maka penyelenggaraan haji akan lebih transparan dan akuntabel.
Sebagai contoh, tiga hari setelah saya ke KPK, ada seseorang yang mengirimkan barang ke saya. Saya menduga barang tersebut berkaitan dengan sesuatu di Arab Saudi. Saya tidak membukanya, tetapi langsung menyerahkannya ke KPK. Setelah diperiksa, ternyata barang itu adalah pengharum ruangan mewah dari luar negeri. Saya instruksikan kepada seluruh pejabat Kementerian Agama untuk tidak menerima sesuatu yang bukan haknya, dan saya sendiri menjalankan prinsip tersebut.
Pengawasan internal?
Kami memiliki Inspektorat Jenderal (Irjen) yang bertugas mengawasi seluruh proses, mulai dari penawaran hotel, bus, katering, hingga lokasi ibadah haji. Saya menegaskan kepada seluruh staf bahwa tidak boleh ada pihak yang bermain-main dengan dana haji, terutama mengingat banyak jemaah haji yang berasal dari kalangan kurang mampu. Ada pedagang sayur yang menabung puluhan tahun hanya untuk bisa berhaji. Tidak boleh ada pihak yang mengambil keuntungan di atas keringat mereka. Sejarah menunjukkan bahwa siapa pun yang mencoba curang dalam penyelenggaraan haji akan menghadapi konsekuensi yang berat. Oleh karena itu, kita harus bersikap jujur dan bertanggung jawab.
Soal perizinan pembangunan rumah ibadah?
Jika melihat peraturannya, itu memang salah satu jalan yang bisa ditempuh. Namun, kadang-kadang kita juga bisa menggunakan kearifan lokal sebagai jalan lain, sepanjang tidak menimbulkan ketegangan atau pelanggaran. Banyak tempat yang awalnya sulit untuk membangun masjid, gereja, atau rumah ibadah lain, namun dengan pendekatan yang baik akhirnya bisa terlaksana.
Keseimbangan perizinan masjid dan gereja?
Jumlahnya sebenarnya seimbang. Ada tempat di mana gereja sulit dibangun, tetapi di tempat lain ada masjid yang juga mengalami kesulitan serupa. Dari sini, kita bisa melihat bahwa memang ada persoalan yang harus diselesaikan, bukan dibiarkan.
Solusinya?
Sebelum saya menjadi menteri, sering ada yang datang meminta saran. Saya biasanya menyarankan untuk melihat siapa yang protes. Kadang-kadang, yang keberatan bukan warga setempat, tetapi orang luar dari komunitas itu. Ini sering menjadi sumber masalah. Namun, ada juga banyak contoh rumah ibadah yang bisa dibangun dengan pendekatan baik kepada masyarakat sekitar, bahkan mempererat hubungan antarwarga.
Ada contoh dalam sejarah Islam?
Pada masa Rasulullah, pernah ada gereja yang tidak kunjung selesai pembangunannya karena keterbatasan dana. Rasulullah kemudian berkata bahwa mereka yang ingin beribadah tetapi tidak memiliki tempat ibadah harus dibantu. Beliau memerintahkan agar pembangunan gereja itu dibantu dengan dana dari Baitul Mal, namun bukan dari zakat atau wakaf, melainkan dari hibah. Ini menunjukkan bahwa dalam Islam ada kearifan dalam menyikapi kebutuhan ibadah umat lain. Jangankan melarang, bahkan Nabi Muhammad sendiri membantu.
Cerdas Kendalikan Hama: Ingat, Tikus Itu Cerdas dan Adaptif |
![]() |
---|
Pesan Waisak 2025: Kendalikan Tiga Akar Kejahatan |
![]() |
---|
Cerita Herdianto Marzuki Ketua DPRD Morowali, Alumnus UMI Pilih Ngekos 2 Periode |
![]() |
---|
Kunci Haji Mabrur: Jaga Niat, Pulang Jadi Pribadi Bermanfaat |
![]() |
---|
Aplikasi NITA: Bisa Top Up Kartu hingga Pantau Kondisi Jalan Tol Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.