Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Eksklusif Tribun Timur

Cerita Detik-detik Nasaruddin Umar Ditunjuk Prabowo Jadi Menteri Agama

Nasaruddin Umar berbagi cerita bagaimana dirinya ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Agama.

Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
YouTube Tribunnews
NASARUDDIN UMAR - Menteri Agama, Nasaruddin Umar dalam Podcast Ngobrol Bareng Cak Febby (Ngocak Febby) di Studio Tribunnews, Jakarta, Selasa (28/1/2025). Nasaruddin Umar berbagi cerita bagaimana dirinya ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai menteri. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Presiden Prabowo Subianto menunjuk Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar sebagai Menteri Agama.

Dalam program Ngobrol Bareng Cak Febby (Ngocak Febby) di Studio Tribunnews, Jakarta, Selasa (28/1/2025), Nasaruddin Umar berbagi cerita bagaimana dirinya ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Agama.

Dipandu Host Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra berikut petikan wawancaranya:

Pesan khusus Prabowo?

Jujur, saya juga kaget. Saya sama sekali tidak membayangkan, apalagi bermanuver. Saya pikir semuanya sudah selesai dan saya merasa cukup dengan tugas saya di Istiqlal. Bagi saya, membantu siapapun yang menjadi presiden adalah kewajiban sebagai warga negara.

Pertama kali mendapat kabar?

Saat itu saya baru pulang dari Mesir dan Timur Tengah. Saya juga membaca berita bahwa nama-nama calon menteri sudah final. Saya pikir, ya sudah, itu keputusan yang tetap. Tapi hanya selang satu jam setelah saya tiba di rumah, Pak Mayor Teddy menelepon dan mengundang saya ke rumah Pak Prabowo di Kertanegara. Saya awalnya mengira undangan itu hanya untuk membaca doa dalam acara tertentu.

Yang terjadi saat pertemuan?

Saat tiba di sana, saya melihat banyak calon menteri yang sebelumnya muncul di berita. Saya dipanggil lebih dulu dari beberapa orang yang sudah hadir sebelumnya. Saat bertemu, Presiden Prabowo meminta saya untuk bergabung dalam kabinetnya. Saya sempat bertanya, di kementerian mana karena saya pikir Kementerian Agama sudah memiliki calon menterinya. Namun, beliau langsung menyebut Kementerian Agama. Saya terdiam sejenak karena terkejut.

Langsung terima tawaran tersebut?

Saya sempat menyampaikan bahwa saya bukan orang yang paling tepat untuk memimpin Kementerian Agama. Jika ada yang lebih baik, saya pasti mendukung tanpa harus masuk ke dalam struktur pemerintahan. Namun, Pak Prabowo mengatakan bahwa banyak pihak, baik dari umat Islam maupun agama lain, berharap agar saya yang memimpin Kementerian Agama. Beliau juga menekankan bahwa tugas saya adalah membantu menjaga kerukunan antarumat beragama dan memperkuat moderasi beragama di Indonesia.

Cerita apa lagi?

Saya juga cerita tentang perkembangan internasional. Saya banyak berkeliling dunia dalam kapasitas saya sebagai President of International Grand Imam Association. Saya juga pernah diundang oleh PBB dan diminta membantu pengelolaan masjid-masjid di Amerika Latin dan Afrika. Pengalaman ini menunjukkan bahwa dunia melihat Indonesia sebagai contoh dalam menjaga keberagaman dan harmoni antarumat beragama. Hal ini saya sampaikan kepada Pak Prabowo, dan beliau sangat mengapresiasi peran Indonesia sebagai kiblat peradaban Islam moderat.

Kondisi Indonesia dibanding negara mayoritas Muslim lain?

Secara ekonomi, kita termasuk yang paling stabil dibanding negara-negara mayoritas Muslim lainnya. Misalnya, inflasi di Turki pernah mencapai 93 persen, sementara di Indonesia jauh lebih rendah. Pertumbuhan ekonomi kita juga cukup baik di atas 5 persen. Dari segi keilmuan, pemikiran Islam moderat, demokrasi, HAM, dan kesetaraan gender dari Indonesia diperhitungkan di dunia internasional. Bahkan, ada anggapan bahwa kiblat peradaban Islam modern ke depan akan mengarah ke Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved