Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BBM Langka

Sudah Dua Pekan BBM Langka di Bone, Solar Dijual ke Kolaka

Warga harus rela antre panjang sejak pagi untuk mendapatkan BBM, Jumat (19/9/2025).

|
Penulis: Wahdaniar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / WAHDANIAR
BBM LANGKA - Potret antrian kendaraan yang antri di salah satu SPBU di Bone. Solar subsidi diduga diselundupkan ke Kolaka 

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Sudah dua pekan warga Bone mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). 

Warga harus rela antre panjang sejak pagi untuk mendapatkan BBM, Jumat (19/9/2025).

Mulai dari SPBU Ahmad Yani Jalan Jenderal Ahmad Yani, SPBU Palakka Jl poros Bone–Makassar, SPBU Agussalim Jl Agussalim, hingga SPBU Lapawawoi Jl Lapawawoi. 

Tak hanya kendaraan, jeregen pengisian bahan bakar solar pun ikut antri. 

"Kalau pagi-pagi kita sudah antre, kadang pas giliran justru habis. Belum lagi haruski juga bersaing dengan jergen yang ikut antre," keluh Ani (33), salah seorang pengendara roda empat. 

Baca juga: BBM di Lutim Langka, DPRD Panggil Pertamina dan Minta SPBU ‘Nakal’ Ditindak

Menjelang sore hari kondisi semakin parah.

Beberapa SPBUkerap kehabisan stok bensin seperti pertalite dan solar.

"Ini sudah hampir sebulan susah sekali cari BBM. Haruski antri lama. Kalau ditanya petugasnya, jawabannya tidak tau juga," keluhnya. 

Solar Diduga Diselundupkan ke Kolaka

Beredar informasi solar subsidi yang ada di Bone sengaja dibeli oleh oknum pengusaha lalu diselundupkan ke daerah lain.

Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber Tribun Timur.

Mulai dari pengusaha Solar, Sekertaris Desa (Sekdes), hingga petugas SPBU.

“Kelangkaan ini disebabkan adanya permainan oknum di SPBU dan pengusaha solar. Banyak oknum terlibat dilingkaran ini termasuk ada oknum Sekdes di daerah Bone Utara,” terang IH kepada Tribun-Timur, Jumat (19/9/2025).

Solar yang telah ditampung akan dijual ke daerah Kolaka, Sulawesi Tenggara lewat jalaur laut via pelabuhan Siwa Kabupaten Wajo dan Pallette Bone.

“Kalau ini (Sekdes) sudah bukan rahasia umum lagi, Dia pemain lama di Solar. Selain itu ada beberapa pemain baru juga namun yang dibelakang mereka juga pemain lama,” terangnya.

IH menjelaskan, bahwa solar subsidi yang berasal dari Bone ini akan diterima oleh seorang pengusaha di Kolaka kemudian dijual kembali perusahaan tambang nikel dengan harga solar industri Rp 21 ribu perliternya.

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved