Kadis Sosial Kejar Anjal Gepeng di Jl Sungai Saddang Makassar
Aksi yang dilakukan oleh anjal gepeng di sejumlah titik di Kota Makassar kerap meresahkan masyarakat, khususnya pengguna jalan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng) masih terus menjamur di Kota Makassar.
Aksi yang dilakukan oleh anjal gepeng di sejumlah titik di Kota Makassar kerap meresahkan masyarakat, khususnya pengguna jalan.
Titik mereka beraksi biasanya di lampu merah atau ruas-ruas jalan yang ramai dilalui masyarakat.
Untuk itu, Dinas Sosial Kota Makassar turun melakukan patroli anjal gepeng, tepatnya di lampu merah Jl Sungai Saddang Baru-Jl Veteran Rabu (22/1/2025)
Patroli dilakukan bersama dengan tim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Operasi anjal gepeng ini dilakukan sekira pukul 15.00 wita.
Hanya saja, Dinsos dan Satpol PP tak berhasil menjaring anjal gepeng yang ada di titik tersebut.
"Tidak berhasilka kejar ki. Saya kejar-kejaran di Veteran (Sungai Saddang Baru) Ada 5 orang masuk. Mereka masuk di kanal. Ternyata di situ sarangya," ucap Kepala Dinas Sosial Ita Isdiana Anwar.
Kata Ita-sapaannya, ia sempat dilarang oleh warga setempat untuk mengikuti tempat persembunyian anjal gepeng.
Warga mengatakan sangat rawan jika ikut masuk ke tempat persembunyian mereka.
Mereka tak segan untuk melukai atau menyerang orang-orang yang dianggap menganggu ladang pendapatannya.
"Warga setempat larang, (warga) bilang jangan ki (kejar), ganas nanti nabusurki," ujar Ita.
Kata Ita, pihaknya sudah berkali-kali memberikan bantuan kepada pengemis yang terjaring.
Hanya saja, mereka tetap kembali ke jalan untuk meminta belas kasih ke pengguna jalan.
"Ada perempuan saya dapat kemarin di depan gubernuran. Jadi dia ji ini ganti-ganti tempat. Berapa kali mi juga dijangkau bahkan sudah dibuatkan KIS, ternyata turun lagi," ungkapnya.
Menurut Ita, penjaringan dan penjangkauan anjal gepeng seharusnya menjadi ranah Satpol PP.
"Penjangkauan itu harusnya ranah Satpol PP. Bukan Dinsos kodong. Dinsos itu menerima dari hasil penjangkauan. Jadi kami yang kasi penekanan, kami yang taruh di RPTC, pembinaan. Kan berisiko jadi harus Satpol," keluhnya. (*)
Makassar Siap Kawal Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Dosen UNM Dr QDB Soal Dugaan Pelecehan 'Sakit Hati Saya Sudah Terakumulasi' |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Kelas Modifikasi di Honda Modif Contest 2025 Makassar |
![]() |
---|
Jaringan Mitra Halal yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Nama Muh Ilham Disebut dalam Pledoi Annar, Bantah Terlibat Permintaan Uang Rp5 Milliar ke Terdakwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.