Puspena UNCP, MDA dan PMI Luwu Perkuat Destana dengan Simulasi Tanggap Darurat
Langkah ini dilakukan melalui manajemen kelembagaan yang diharapkan dapat memperkuat kapasitas individu di Desa Ulusalu.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Ina Maharani
Makassar, Tribun - Pusat Studi Pemetaan dan Bencana (Puspena) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama PT Masmindo Dwi Area (MDA) kembali menggelar simulasi tanggap darurat.
Simulasi sebagai rangkaian program penguatan bagi pengurus Desa Tangguh Bencana (Destana) dan masyarakat Desa Ulusalu ini berlangsung pada, Sabtu (11/1/2025).
Kegiatan ini dihadirkan untuk membangun masyarakat tangguh yang mampu beradaptasi dengan risiko bencana menjadi sebuah keniscayaan, khususnya di kawasan Latimojong.
Melalui kegiatan ini, MDA dan Puspena UNCP berupaya melakukan edukasi penyadaran kepada semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, untuk selalu siaga menghadapi potensi bencana di kawasan Latimojong.
Langkah ini dilakukan melalui manajemen kelembagaan yang diharapkan dapat memperkuat kapasitas individu di Desa Ulusalu.
Ketua Puspena UNCP, Dr Ichwan Muis menjelaskan bahwa kemampuan adaptasi masyarakat sangat bergantung pada sistem sosial-budaya yang mendukung pengorganisasian diri untuk meredam ancaman, mengurangi kerentanan, dan meningkatkan kapasitas.
“Praktik rekayasa sosial-budaya untuk pengurangan risiko bencana sangat penting dilakukan. Ancaman bencana yang terjadi, baik akibat faktor alam maupun manusia, dapat mengganggu kehidupan, menyebabkan korban jiwa, dan kerugian materi seperti yang pernah terjadi di Latimojong pada Mei 2024,” kata Ichwan, dalam keterangan tertulis, Senin (13/1/2025).
Ia berharap, Destana Ulusalu mampu membantu masyarakat mengurangi risiko bencana (mitigasi), meskipun tidak ada yang mengharapkan bencana terjadi di masa mendatang.
Dalam kegiatan ini, simulasi tanggap darurat diadakan dalam dua sesi.
Sesi pertama dipandu oleh Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Luwu, yang memberikan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), manajemen dapur umum, serta trauma healing bagi korban bencana.
Sedangkan pada sesi kedua dilaksanakan oleh Emergency Response Team (ERT) dari MDA, yang memberikan pelatihan evakuasi darurat bagi korban longsor maupun bencana lainnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 73 peserta, termasuk pengurus DESTANA Ulusalu, Babinsa Ulusalu, dan masyarakat desa, serta berlangsung di lokasi titik kumpul yang telah ditentukan.
Kepala Desa Ulusalu, Kadarusman berterima kasih atas dipilihnya Desa Ulusalu sebagai percontohan oleh MDA yang berkolaborasi dengan Puspena UNCP.
‘Selama ini, upaya penanggulangan bencana oleh pemerintah dan berbagai pihak belum optimal dalam meminimalkan risiko di desa kami. Akibatnya, masyarakat belum memiliki kemampuan yang cukup untuk menangani diri sendiri maupun keluarga saat bencana terjadi. Melalui program ini, kapasitas masyarakat untuk menghadapi bencana harus terus ditingkatkan,” katanya.
Ia juga menyoroti bencana longsor dan banjir bandang yang melanda tujuh bulan lalu sebagai pelajaran penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
PMI Luwu Tegas Dukung Jusuf Kalla, Cakka: Kami di Kubu Pak JK |
![]() |
---|
Selama Sebulan, Mahasiswa UNCP Laksanakan PKL di PTPN XIV Unit Kebun Luwu I |
![]() |
---|
Jumbara PMI Lutra Bawa Berkah Bagi Pedagang, Omset Tiap Lapak Rata-rata Rp 600 Ribu Sehari |
![]() |
---|
HUT ke-77 PMI di Luwu Utara, Bupati Indah Putri Indriani: Teruslah Jadi Orang Baik |
![]() |
---|
Wabup Suaib Ingatkan Peserta Diksar PMR SMA 4, Luwu Utara Rentan Terhadap Bencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.