Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Awal Mula Pabrik Uang Palsu UIN Alauddin Terungkap, Bermula Kecurigaan Petugas BRILink

Awal mula pabrik uang palsu UIN Alauddin Makassar terungkap, Andi Ibrahim dan Syahruna bersama sindikatnya sudah dua tahun mengedarkan uang palsu di

Editor: Ari Maryadi
Kolase Tribun Timur
Sosok Syahruna yang Bongkar Cara Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Bisa Lolos X Ray - Ternyata Petugas BRILink yang Bongkar Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Awal mula pabrik uang palsu UIN Alauddin Makassar terungkap.

Andi Ibrahim dan Syahruna bersama sindikatnya sudah dua tahun mengedarkan uang palsu di Sulsel.

Aksi kejahatan itu baru terungkap pada akhir tahun 2024.

Sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar itu terbongkar oleh kerugiaan petugas BRILink di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Saat itu ada warga datang setor tunai uang Rp100 ribu ke petugas BRILink.

Petugas curiga uang Rp100 ribu yang dibawa adalah uang palsu.

Petugas BRILink itu kemudian melaporkan kecurigaannya kepada polisi, tepatnya ke Polsek Palangga, jajaran Polres Gowa, Sulawesi Selatan.

Dari sana lah kemudian pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar terbongkr.

Fakta kronologi awal terbongkarnya sindikat uang palsu di UIN Aluaddin Makassar ini diungkap oleh Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak.

AKPB Reonald Simanjuntak mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan dari petugas BRILink tersebut, Polsek Pallangga berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Gowa mengembangkan laporan itu hingga akhirnya menemukan adanya pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin, Makassar. 

Polisi lalu menyita sejumlah alat, termasuk alat cetak di perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang didatangkan dari China seharga Rp 600 juta. 

Selain itu juga disita ribuan lembar pecahan 100 ribu yang dipalsukan serta sejumlah tinta yang harganya Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per jenis.  

"Mereka juga sudah memesan tinta dari luar negeri yang harganya lebih dari Rp 20 juta per jenis, namun tidak bisa masuk karena dibanned bea cukai," terang AKBP Reonald dikutip dari tayangan Fakta TVOne pada Senin (30/12/2024).

Dari sana kemudian terungkap fakta bagaimana canggihnya mesin cetak uang palsu Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Sampetoding Cs ini.

Bagaimana tidak, untuk membuat uang palsu ini, menurut Reonald, pelaku membutuhkan 11 kali proses pencetakan, 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved