Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Teman Bus

Alasan Kemenhub Hanya Bisa Subsidi 1 Koridor Teman Bus, 2 Koridor Setop Beroperasi Sejak 1 Januari

Terhitung 1 Januari 2025, Subsidi Kemenhub hanya diberikan ke koridor 5 Teman Bus Mamminasata.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM
Tenaga Ahli PT Surveyor Indonesia, Tedy Murtedjo. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kini mengurangi subsidi Teman Bus Mamminasata.

Terhitung 1 Januari 2025, Subsidi Kemenhub hanya diberikan ke koridor 5 Teman Bus Mamminasata.

Koridor 5 ini melayani penumpang dari Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Tamalanrea ke Fakultas Teknik Unhas Gowa.

Sementara itu, koridor 1 dan 2 sudah berhenti beroperasi.

Koridor 1 melayani penumpang Mall Panakkukang - Galesong.

Koridor 2 melayani Kampus Unhas Tamalanrea - Stasiun Mandai Maros via Bandara Sultan Hasanuddin.

"Berhenti koridor 1 dan 2 itu tanggal 1 Januari lalu," singkat Kepala UPT Transportasi Mamminasata, Andi Nur Diyana kepada Tribun-Timur.com, Minggu (5/1/2024).

Baca juga: 2 Koridor Teman Bus Setop Beroperasi, Rute Kampus Unhas Tamalanrea-Gowa Tetap Jalan

Sejak 2024 lalu, Kemenhub sudah menyampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel terkait subsidi Teman Bus Mamminasata 2025.

Kemenhub hanya bisa subsidi satu trayek saja.

Sedang dua trayek lainnya ingin dikembalikan ke meja Pemprov Sulsel untuk subsidi pengelolaan.

Beberapa Waktu lalu, Tenaga Ahli PT Surveyor Indonesia, Tedy Murtedjo sudah datang ke Kantor Gubernur Sulsel membahas hal tersebut.

Tedy Murtedjo mengungkapkan keputusan pengurangan subsidi memang sudah tercantum dalam kesepakatan awal.

Sebab subsidi pemerintah pusat terhadap moda transportasi umum hanya bersifat stimulan.

"Karena MoU sudah bilang, ini hanya stimulan. Kalau stimulan tidak bisa seterusnya, sama dengan daerah lain," katanya.

Sehingga memang diharapkan pemda bisa mandiri dalam pengelolaan transportasi umum ini.

Tedy menyebut sejumlah daerah juga diterapkan kebijakan yang sama.

Bahkan Teman Bus di Bali dan Yogyakarta secara penuh dikembalikan ke pemerintah provinsi.

Sebenarnya Tedy sudah menyampaikan sejumlah skema yang bisa jadi solusi. untuk menutupi kebutuhan subsidi .

Diantaranya seperti yang diterapkan di Banjarmasin.

"Untuk skema itu tergantung Pemda mengkaji mana yang paling tepat, karena itu kaitannya dengan model bisnis, apakah kayak Banjarmasin itu ada subsidi antara pemerintah provinsi dengan masing-masing kabupaten/kota sharing pembiayaan," kata Tedy Murtedjo saat itu.

Selain itu, bisa juga mengelola melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Skema ini sudah dijalankan di Ibukota Jakarta.

Artinya pengelolaan teman bus bisa menggandeng pihak ketiga.

Dengan berakhirnya dua trayek tersebut, maka kini layanan teman bus hanya mengangkut penumpang dari Kampus Unhas Tamalanrea ke Fakultas Teknik Unhas Gowa.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved