Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Teman Bus

Negosiasi Eks Pramudi Teman Bus dengan Operator Mandek, Masalah Selisih Gaji Belum Tuntas

Negosiasi eks pramudi Teman Bus dengan operator macet. Masalah selisih gaji yang belum dibayar jadi alasan armada tidak beroperasi.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN TIMUR/FAQIH IMTIYAAZ
TEMAN BUS – Sekjen Persatuan Massa Buruh Indonesia (PMBI) Edward Rossi saat ditemui di Jl Perintis Kemerdekaan pada Rabu (19/2/2025). Negosiasi dengan operator masih buntu terkait persoalan selisih gaji.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARTeman Bus Mamminasata sudah lima hari tidak beroperasi. Pada Minggu (23/2/2025), puluhan armada Teman Bus terparkir rapi di pool Jl Perintis Kemerdekaan. 

Hal ini menyusul tuntutan eks pramudi terkait pembayaran selisih gaji dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Januari lalu.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, semula ada 72 pramudi yang mendapat PHK seiring berkurangnya trayek Teman Bus

Dari jumlah tersebut, 52 pramudi telah menerima kompensasi, sementara 20 eks pramudi lainnya menuntut pembayaran selisih gaji di samping kompensasi yang sudah diterima.

Menurut eks pramudi, gaji mereka di awal bekerja sekitar Rp 6 juta. 

Gaji tersebut bertahan hingga 2021, namun pada pertengahan 2022, upah mereka mulai dipangkas hingga menjadi Rp 3,2 juta.

Sekjen Persatuan Massa Buruh Indonesia (PMBI), Edward Rossi, mengungkapkan bahwa negosiasi dengan pihak operator bus mandek. 

Pihak eks pramudi menolak tawaran operator yang hanya ingin membayar kompensasi tanpa menyelesaikan tuntutan selisih gaji.

"Terkait pembayaran, mereka mau bayar, tapi tidak sesuai tuntutan," jelas Edward saat dihubungi pada Minggu (23/2/2025). 

"Mereka mau bayar kompensasi, tapi tidak mau bayar selisih gaji. Sedangkan tuntutan kami adalah selisih gaji," lanjutnya.

Hingga kini, Edward masih bertahan untuk menuntut selisih gaji. "Belum ada solusi sampai sekarang," ujarnya.

Kepala UPT Trans Mamminasata Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Nur Diyana, mengaku sudah menerima keluhan masyarakat terkait membengkaknya biaya transportasi akibat tidak beroperasinya Teman Bus beberapa hari terakhir.

"Ini sangat berdampak pada pelayanan masyarakat. Pekerja, mahasiswa, maupun anak-anak yang setiap hari naik bus ke kampus, yang biasanya hanya bayar sekitar 4 ribu, kini langsung melonjak karena harus naik transportasi lain. Itu menjadi keluhan masyarakat," jelas Andi Nur Diyana kepada Tribun-Timur.com pada Minggu (23/2/2025).

Andi Nur Diyana menyayangkan kondisi ini berlarut-larut dan hingga kini belum ada solusi antara pihak operator dan eks pramudi. 

Ia menyarankan agar Teman Bus tetap beroperasi sembari pihak operator menyelesaikan masalah dengan eks pramudi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved