Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Al-Jaulani dan Janji Pembebasan Palestina: Narasi Palsu di Akhir Tahun

Rakyat Suriah dicitrakan di media ikut merayakan kegembiraan atas kemenangan HTS tersebut.

Editor: Sudirman
zoom-inlihat foto Al-Jaulani dan Janji Pembebasan Palestina: Narasi Palsu di Akhir Tahun
IST
Ismail Amin, M.A., Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) Iran 2023-2025

Jalur pipa ini satu-satunya upaya untuk mengurangi dominasi Rusia dalam pasokan gas ke Eropa, sekaligus meningkatkan pengaruh ekonomi dan geopolitik Qatar dan Turki di pasar energi global.

Demi mencapai tujuan ini, dukungan diberikan kepada berbagai kelompok oposisi di Suriah, termasuk HTS.

Senjata, uang, dan pelatihan militer yang diterima HTS bukanlah alat untuk membebaskan Palestina, melainkan investasi strategis untuk mengamankan kepentingan ekonomi pihak-pihak tertentu.

Dalam skema ini, penderitaan rakyat Suriah hanyalah collateral damage, dan janji HTS tentang solidaritas terhadap Palestina hanyalah kosmetik belaka.

Karenanya, bagaimana mungkin kelompok yang bersandar pada dukungan pihak-pihak yang terang-terangan mendukung normalisasi hubungan dengan Israel akan benar-benar memperjuangkan nasib Palestina?

Lebih mungkin bahwa setelah kekuasaan diraih, untuk mendapatkan legitimasi kuat, HTS akan sibuk menjaga hubungan baik dengan para investornya, bukan memulai jihad baru melawan Israel yang berisiko memutuskan arus dana dan senjata.

Dan memang inilah yang terjadi. Rombongan menteri luar negeri dan delegasi tingkat tinggi dari Turki, Qatar, Emirat, Saudi bahkan dari Uni Eropa dan AS telah berdatangan menemui Jaulani di Kantor Kepresidenan Suriah.

Kesemuanya menawarkan bantuan dan kerjasama menjanjikan untuk membangun kembali Suriah. 

Sebuah kenyataan menyakitkan, mengingat tidak ada satupun dari delegasi itu yang mendatangi Gaza untuk mengulurkan tangannya. Apa yang membedakan?

Mengapa untuk membantu Suriah mereka sedemikian antusias, sementara membantu Gaza mereka abai?

Padahal mereka sesama Muslim, sesama Arab bahkan sesama Sunni.

Kekayaan alam Suriahlah jawabannya. Keuntungan finansial apa yang bisa didapat dengan menyelamatkan Gaza?

Yang lebih menyedihkan adalah bagaimana narasi “Jaulani Pejuang Islam” ini masih juga muncul dan ditelan mentah-mentah oleh sebagian orang yang tidak melihat pola besar geopolitik dan ekonomi di balik konflik ini.

Mereka tampaknya tidak sadar bahwa Jaulani dengan HTSnya hanyalah pion dalam permainan catur global, di mana rakyat Palestina bahkan tidak berada di papan permainan.

Harapan bahwa al-Jaulani dan HTS akan memprioritaskan Palestina adalah fantasi dan mimpi di siang bolong.

Jaulani bukanlah penyelamat Palestina. Dia bahkan bukan penyelamat Suriah. Dia hanyalah salah satu dari sekian banyak aktor dalam drama tragis di Timur Tengah.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved