Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

4 Polisi Siaga 24 Jam Jaga Kamar Otak-Pemodal Uang Palsu UIN Annar Sampetoding di RS Bhayangkara

Annar otak di balik peredaran uang palsu di UIN Alauddin, kini tengah menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara. 4 polisi berjaga 24 jam.

IST
Annar Sampetoding, tersangka utama sindikat uang palsu UIN Alauddin, mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara. Empat polisi siaga 24 jam untuk mengawasi proses hukum yang terus berjalan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hingga Senin (30/12/2024) kemarin, Annar Sampetoding masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar

Ia dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh lemas usai ditetapkan sebagai tersangka kasus uang palsu di Kampus UIN Alauddin, Makassar, Sabtu (28/12/2024) malam.

Annar sebelumnya menjalani pemeriksaan secara maraton di ruang Reskrim Polres Gowa

Ia datang bersama pengacaranya, Kamis (26/12) malam. 

Ia datang setelah penyidik melayangkan dua kali surat panggilan. 

Setelah itu, ia tidak pernah lagi keluar dari Mapolres Gowa, hingga penyidik resmi menetapkan Annar sebagai tersangka. 

Usai ditetapkan sebagai tersangka, Annar terlihat lemas dan mengeluh sakit di bagian dada. 

Pengacara menjelaskan bahwa Annar memang memiliki riwayat sakit jantung dan prostat. 

Karena alasan sakit, penyidik kemudian membawanya ke RS Bhayangkara. Awalnya, Annar dirawat di ICU RS Bhayangkara. 

Baca juga: Annar Sampetoding Tersangka Utama Pembuatan Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

Namun, karena kondisinya tak kunjung membaik, ia selanjutnya dibawa ke ruang rawat inap. 

Meski demikian, Annar tetap mendapatkan pengawalan ketat dari petugas kepolisian. 

Kamarnya di ruang perawatan Love Bird, mendapat pengawasan selama 24 jam. 

"Dia dikawal penuh oleh anggota, sudah pasti juga keluarganya yang datang untuk membantu merawat yang bersangkutan," ujar Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak kepada wartawan, Minggu (29/12).

Reonald memastikan Annar Sampetoding mendapat perawatan intensif. 

Sebanyak 4 personel disiagakan di rumah sakit untuk melakukan penjagaan.

Annar Sampetoding dalang pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Foto Kolase: Annar Sampetoding (SINERGROUP.CO.ID) dan barang bukti uang palsu yang disita polisi dari UIN Alauddin (Tribun Timur/ Muhammad Abdiwan).
Annar Sampetoding dalang pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Foto Kolase: Annar Sampetoding (SINERGROUP.CO.ID) dan barang bukti uang palsu yang disita polisi dari UIN Alauddin (Tribun Timur/ Muhammad Abdiwan). (Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin)

"Anggota 24 jam kalau dibantarkan statusnya tetap dalam pengawasan kita," beber Reonald.

"Satu malam empat anggota kita siagakan di sini dan dua keluarga yang merawat bersangkutan. Kalau personel mengamankan, kalau masalah dan merawatnya itu dari keluarganya," sebutnya.

Reonald tidak khawatir proses penyidikan akan terganggu.

Dia berdalih penyidik sudah merampungkan pemeriksaan dan mengumpulkan alat bukti sehingga Annar ditetapkan sebagai tersangka.

Tersangka Utama

Pengusaha sekaligus politisi Annar Salahuddin Sampetoding atau ASS memiliki peran sangat penting di sindikat produsen uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

Direktur Reserse dan Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Komes Dedi Supriyadi mengatakan, ASS merupakan orang yang memberi ide, memberikan modal, membeli mesin, serta memberi perintah pembuatan uang palsu.

Namun Dedi mengaku belum bisa membeberkan lebih jauh terkait peran Annar. Pasalnya, beberapa hal masuk dalam materi dan rahasia penyidikan.

"Kalau saya jelaskan lebih lanjut masuk materi penyidikan dan itu rahasia kami untuk di persidangan," katanya. Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta masyarakat tidak panik dengan beredarnya uang palsu dari kasus sindikat UIN Alauddin Makassar.

Annar kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Saat ini, Polres Gowa telah menahan 19 orang tersangka kasus sindikat uang palsu di kampus UIN Alauddin, termasuk Annar.

Namun setelah ditetapkan sebagai tersangka, Annar langsung jatuh sakit. 

Ia mengeluh menderita penyakit jantung dan prostat sehingga harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.

"Tersangka utama (ASS) sudah kita tahan meskipun dalam kondisi sakit. Namun, penahanan ini tetap dilakukan sesuai prosedur tanpa perlakuan khusus," kata Kapolda, Senin (30/12/2024)

Menurut Yudhiawan, tidak ada perbedaan perlakuan dalam penahanan Annar. Semuanya dilakukan sesuai dengan aturan hukum dan pengawasan medis.

Polda Sulsel memastikan proses hukum terhadap tersangka tetap berjalan sesuai prosedur berlaku tanpa diskriminasi. 

Dalam kasus ini, tersangka ASS dijerat dengan pasal yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

"Dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp50.000.000.000," tandasnya.

Baca juga: Polisi Akui Sulit Kendalikan Uang Palsu

Warga Temukan Uang Palsu

Indikasi keterlibatan Annar dalam produksi dan peredaran uang palsu sudah mulai tercium sejak uang tersebut diproduksi di kediamannya, Jl Sunu, Makassar.

Sebelum ramai temuan uang palsu beredar di Gowa dan daerah lain, warga Jl Sunu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, rupanya pernah menemukan uang palsu

Seperti diungkapkan salah satu warga berinisial TI, yang tinggal tidak jauh dari rumah Annar.

TI mengatakan beberapa pedagang yang berada di sekitar rumah Annar pernah menemukan uang palsu pecahan Rp100 ribu. 

"Warung-warung di sini pernah dapat uang palsu tapi sudah lama, sebelum heboh ini uang palsu," kata TI saat ditemui wartawan, Kamis (26/12) sore.

TI menyebut, informasi yang ia peroleh bahwa uang palsu itu dibelanjakan di beberapa warung di sekitar rumah Annar, oleh perempuan inisial R.

R ini lanjut TI, juga bekerja di dalam rumah Annar.

"Infonya R yang sering pakai belanja di warung sini, karena diakan juga kerja (juru masak) di rumah Pak Ann," ungkapnya 

Namun, TI tak mengetahui secara pasti ada berapa uang palsu yang beredar di sekitar rumah Annar.

Informasi yang beredar, R alias Ria (60) adalah pekerja rumah tangga yang ditangkap dalam sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Dia ditangkap di rumah Annar bersama dua laki-laki yaitu Muhammad Syahruna (52) dan John Biliater Panjaitan (68).(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved