Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Inilah Impian Andi Ibrahim hingga Tergoda Cetak Uang Palsu, Padahal Gaji Doktor Belasan Juta Rupiah

Ada impian yang ingin diwujudkan Andi Ibrahim dalam mencetak uang palsu hingga total Rp2 miliar di UIN Alauddin.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Andi Ibraim tersangka kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Foto Kolase: Andi Ibrahim (Istimewa) dan barang bukti uang palsu yang diamankan dari UIN Alauddin Makassar (Tribun Timur/ Muhammad Abdiwan). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim kini jadi tersangka kasus uang palsu di UIN Alauddin.

Andi Ibrahim jadi tersangka kasus uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar atau UINAM atas perannya mengedarkan uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

Andi Ibrahim jugalah yang memasukkan mesin cetak seharga Rp 600 juta ke Perpustakaan Syekh Yusuf Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jalan Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Andi Ibrahim tergoda memalsukan uang palsu meski bergaji tinggi.

Informasi dihimpun Tribun Timur, gaji dosen pangkat III C dengan gelar doktor berkisar antara Rp6.000.000 hingga Rp11.000.000 per bulan.

Sebagai dosen PNS UIN Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim berada di bawah naungan Kementerian Agama atau Kemenag.

Selain gaji, Andi Ibrahim juga memperoleh penghasilan tambahan dari sertifikasi dosen, serta biaya hibah penelitian.

Ternyata ada impian yang ingin diwujudkan Andi Ibrahim dalam mencetak uang palsu hingga total Rp2 miliar di UIN Alauddin.

Tak hanya uang palsu rupiah, Andi Ibrahim Cs juga memproduksi Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp700 triliun, sertifikat deposito Rp45 triliun, serta mata uang palsu beberapa negara lain.

Setidaknya ada dua hal yang ingin dicapai Andi Ibrahim sang Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar hingga nekat memalsukan uang.

Pertama, Andi Ibrahim ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar secara instan.

Kedua, Andi Ibrahim mencetak uang palsu untuk mendukung ambisi politik yakni menjadi calon Bupati Barru.

Hal tersebut diungkap Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak dalam Podcast Tribun Timur, di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Jumat (20/12/2024).

AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan Andi Ibrahim mencetak uang palsu karena ingin mendapatkan uang secara instan.

"Khilaf. Katanya ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar secara instan," kata Reonald Simanjuntak menjelaskan motif Andi Ibrahim.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved