Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Menag Soroti Kasus Uang Palsu di UIN Makassar: Mencemarkan Nama Almamater, termasuk Almamater Saya

Terkait keterlibatkan oknum pegawai UIN Alauddin, Menag Nasaruddin Umar menegaskan pihaknya tidak memberikan toleransi.

|
Editor: Sakinah Sudin
Tribunnews/Irwan Rismawan
Menteri Agama Nasaruddin Umar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar turut menyoroti kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang terlibat dalam kasus uang palsu.

Diketahui, kasus uang palsu di UIN Alauddin melibatkan Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Andi Ibrahim.

Andi Ibrahim merupakan salah satu dari 17 tersangka sindikat kasus uang palsu di UIN Alauddin yang ditangkap Polres Gowa.

Andi Ibrahim jadi tersangka atas perannya mengedarkan uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

Terkait keterlibatkan oknum pegawai UIN Alauddin, Menag Nasaruddin Umar menegaskan pihaknya tidak memberikan toleransi.

"Saya tegaskan kepada Rektor jangan tedeng aling-aling," kata Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat (27/12/2024).

"Pokoknya siapa pun yang terlibat di (kasus) uang palsu itu, yang mencoreng nama baik institusi terhormat kita itu, ya selesaikan secara hukum," tegasnya.

Bagi Nasaruddin, keterlibatan oknum tersebut telah mencoreng institusi UIN Alauddin Makassar, Kemenag, dan merugikan bangsa Indonesia.

"Bagi saya itu mencemarkan nama almamater termasuk almamater saya sebetulnya ya. Jadi saya minta tindak tegas," ujar Nasaruddin.

"Alhamdulillah Rektor kita ini sangat proaktif juga ya. Melakukan tindakan yang sangat tegas, yang tepat, langsung dikeluarkan, dipecat dengan tidak hormat," imbuhnya.

Menag Nasaruddin juga berkomitmen untuk turut serta membersihkan tindakan pemalsuan uang tersebut hingga ke akar-akarnya.

"Kita bersihkan seluruh akar-akarnya. Saya minta berkolaborasi dengan polisi, pihak-pihak berwajib untuk membersihkan seluruh akar-akarnya," ujar Nasaruddin.

"Bukan hanya di kampus, tapi juga di Sulawesi Selatan dan seluruh Indonesia," jelasnya.

Nasaruddin juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terlibat dalam tindak pidana pemalsuan uang.

"Jangan ada yang mencoba-coba untuk melakukan penggandaan uang palsu, sebab polisi kita sangat canggih sekarang," kata Nasaruddin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved