Headline Tribun Timur
Annar Sampetoding Pake Kaos Putih Serahkan Diri ke Polres Gowa
Penyidik memanggil Annar untuk dimintai keterangan setelah terbongkarnya kasus uang palsu di Kampus UIN Alauddin, Makassar.
Kapoles Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak berharap ASS dapat kooperatif di pemanggilan kali ini.
"Sebagai penyidik maka sudah kita layangkan surat panggilan pemeriksaan kedua. Kami berharap yang bersangkutan (ASS) kooperatif agar segera didapatkan keterangannya," ujarnya, Rabu (26/12/2024).
Dia mengaku mengetahui sosok ASS merupakan orang yang berpendidikan. Sehingga dia mengharapkan ASS patuh terhadap hukum.
"Saya tahu persis yang bersangkutan (ASS) berpendidikan dan patuh hukum sehingga saya minta tolong kooperatif," tegas Reonald Simanjuntak.
Ia menegaskan, jika ASS tidak memenuhi panggilan penyidik maka sesuai aturan akan dijemput paksa.
"Kalau aturannya adalah panggilan pertama tidak datang panggilan kedua pun bisa kami jemput paksa. Dengan surat perintah membawa. Tetapi kami berharap beliau (ASS) lebih kooperatif," ucapnya
Keterangan ASS dianggap penting oleh untuk memenuhi kebutuhan penyidik dalam kasus sindikat uang palsu tersebut.
Baca juga: Profil Annar Sampetoding Pengusaha Kaya Terduga Otak Uang Palsu UIN Alauddin, Menyerahkan Diri
"Tolong hadir dan berikan keterangan yang kami butuhkan dalam pemeriksaan ini," jelasnya.
Dia menyebutkan, ASS tidak termasuk daftar pencarian orang (DPO). Dia disebut diluar dari tiga terduga pelaku yang telah ditetapkan DPO.
"Masih sama seperti kemarin 3 DPO. ASS ini belum DPO. Jadi ASS ini di luar dari 3 orang DPO," jelasnya.
Sementara ketiga DPO sindikat uang palsu ini dua di antaranya sudah dikantongi identitasnya oleh polisi.
"3 DPO ini masih dalam pengejaran," pungkasnya.
Nama ASS mencuat dalam kasus peredaran uang palsu diproduksi dari dalam kampus UIN Alauddin Makassar, Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kabupaten Gowa.
Bahkan, sosok ASS dikabarkan seorang pengusaha itu disebut mempunyai peran sentral dalam kasus peredaran uang palsu tersebut.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.