Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Peran Kepala Perpustakaan Andi Ibrahim dan 16 Tersangka dalam Kasus Uang Palsu UIN Alauddin

Polres Gowa menetapkan 17 tersangka kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar atau UINAM. Salah satunya Andi Ibrahim

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Andi Ibraim tersangka kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Foto Kolase: Andi Ibrahim (Istimewa) dan barang bukti uang palsu yang diamankan dari UIN Alauddin Makassar (Tribun Timur/ Muhammad Abdiwan). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Polres Gowa menetapkan 17 tersangka kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar atau UINAM.

Salah satu tersangka merupakan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin yakni Andi Ibrahim.

Andi Ibrahim jadi tersangka atas atas perannya mengedarkan uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

Andi Ibrahim jugalah yang memasukkan mesin cetak seharga Rp 600 juta ke Perpustakaan Syekh Yusuf Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jalan Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel)

Ada ambisi besar Andi Ibrahim hingga nekat mencetak uang palsu hingga total Rp2 miliar di Perpustakaan Syekh Yusuf Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jalan Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Tak hanya uang palsu rupiah, Andi Ibrahim Cs juga memproduksi Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp700 triliun, sertifikat deposito Rp45 triliun, serta mata uang palsu beberapa negara lain.

Setidaknya ada dua hal yang ingin dicapai Andi Ibrahim sang Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar hingga nekat memalsukan uang.

Pertama, Andi Ibrahim ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar secara instan.

Kedua, Andi Ibrahim mencetak uang palsu untuk mendukung ambisi politik yakni menjadi calon Bupati Barru.

Hal tersebut diungkap Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak dalam Podcast Tribun Timur, di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Jumat (20/12/2024).

AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan Andi Ibrahim mencetak uang palsu karena ingin mendapatkan uang secara instan.

"Khilaf. Katanya ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar secara instan," kata Reonald Simanjuntak menjelaskan motif Andi Ibrahim.

Selain itu, kata Reonald Simanjuntak, uang tersebut juga disalahgunakan Andi Ibrahim untuk mendukung ambisi politik yakni menjadi calon bupati Barru.

Reonald Simanjuntak menyebut Andi Ibrahim Cs hanya mencetak uang palsu pecahan Rp100 ribu di UIN Alauddin.

Biaya per lembar uang palsu yang dicetak di UIN Alauddin mencapai Rp56 ribu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved