Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu

Bukti Bos Besar Andi Ibrahim Pencetak Uang Palsu Punya Pengaruh Besar di Sulsel, Jamu Elite Parpol

Rumah Annar di Jl Sunu 3 yang menjadi lokasi penyelidikan polisi pernah jadi lokasi pertemuan elite politik.

Editor: Ansar
PKS Sulsel
Momen Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu dijamu makan siang di rumah Annar Salahuddin Sampetoding (ASS/dua kiri) di Jl Sunu, Makassar, Kamis (14/7/2023). Rumah ini jadi lokasi awal cetak uang palsu sebelum pindah ke kampus UIN Alauddin. 

Ia pun berjanji akan segera menangkap tiga DPO yang belum terciduk tersebut.

"DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa," tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Annar Sampetoding terkait kasus uang palsu.

Sejak pekan lalu, ponsel milik Annar Salahuddin Sampetoding tidak aktif lagi.

Oleh teman-temannya, Annar Salahuddin Sampetoding dikenal aktif berkomunikasi melalui ponsel.

Sejak namanya menjadi pembicaraan publik luas, Annar Salahuddin Sampetoding pun bak ditelan bumi.

 Penyidik Polres Gowa memperlihatkan mesin pencetak uang palsu milik Dr Andi Ibrahim. Sebelum dipindahkan ke UIN, uang palsu awalnya diproduksi di rumah pengusaha ASS di Jl Sunu, Makassar. (Muhammad Abdiwan/Tribun Timur)
Oleh polisi, Annar Salahuddin Sampetoding sosok familiar di Kota Makassar, bahkan se-Sulawesi Selatan.

Sejak akhir pekan lalu, Tribun-Timur.com sudah mengonfirmasi tiga nomor kontak Annar Salahuddin Sampetoding, namun gagal.

Konfirmasi terakhir Tribun-Timur.com Makassar soal kasus uang palsu, hingga Senin (23/12/2024) pukul 16.00 Wita juga tak kunjung dibalas.

Kronologi Awal Temuan Pabrik Uang Palsu di UIN

Kronologi awal terungkapnya kasus uang palsu yang diproduksi di kampus UIN Alauddin Makassar.

Hal itu dipaparkan secara gamblang oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

Irjen Pol Yudhiawan didampingi Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan awal mula kasus ini diselidiki dari adanya laporan masyarakat ke Polsek Pallangga.

Masyarakat tersebut, mendapati adanya peredaran uang palsu di wilayah Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga.

"Masyarakat melapor kepada Polsek (Pallangga) bahwa diduga ada uang kertas palsu yang diedarkan, kemudian oleh tim kami langsung di laporkan di Polres," ujar Yudhiawan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved