Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu

Bukti Bos Besar Andi Ibrahim Pencetak Uang Palsu Punya Pengaruh Besar di Sulsel, Jamu Elite Parpol

Rumah Annar di Jl Sunu 3 yang menjadi lokasi penyelidikan polisi pernah jadi lokasi pertemuan elite politik.

Editor: Ansar
PKS Sulsel
Momen Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu dijamu makan siang di rumah Annar Salahuddin Sampetoding (ASS/dua kiri) di Jl Sunu, Makassar, Kamis (14/7/2023). Rumah ini jadi lokasi awal cetak uang palsu sebelum pindah ke kampus UIN Alauddin. 

Belakangan, pengakuan Annar itu dibantah PKS Sulsel yang menyebut Annar bukanlah kader PKS.

Nama Annar juga tak terdaftar di sistem.

Kini, citra Annar tercoreng setelah polisi melakukan penggeledahan rumah milik ASS di Jl Sunu.

Hal itu terungkap kala Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono bersama Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak dan Bank Indonesia mengadakan konferensi pers terkait kasus uang palsu UIN Alauddin, di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) lalu.

Dalam kesempatan itu, Yudhiawan Wibisono menjelaskan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

"Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa," kata Irjen Pol Yudhiawan.

Mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS, di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

"Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil," sebutnya.

Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UIN Alauddin, kata Yudhi, dibeli seharga Rp 600 juta.

Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.

"Alat besar itu senilai Rp600 juta di beli di Surabaya namun di pesan dari China, alat itu dimasukkan salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa," bebernya.

Polisi telah menetapkan 17 tersangka sindikat uang palsu di UIN.

Yudhiawan Wibisono mengatakan dalam kasus itu, ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral. 

"Jadi mereka dibelakang 17 orang ini, perannya berbeda," kata Yudhiawan Wibisono.

"Tapi peran sentranya ada dari saudara AI, kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS, ada juga yang DPO," jelas Yudhi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved