Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Tips dari BI Bedakan Uang Palsu dan Asli Usai Viral Sindikat Dosen UIN Alauddin

Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel, Edy Kristianto mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan mata uang rupiah.

|
Sayyid Zulfadli Fadli/Tribun-Gowa.com
Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak dan Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel, Edy Kristianto saat podcast bahas waspadai uang palsu di Kantor Tribun Timur Jl Cenderawasih No 430, Makassar, Jumat (20/12/2024) malam. 

TRIBUN-GOWA.COM, SUNGGUMINASA - Bank Indonesia (BI) memastikan tingkat sosialisasi uang rupiah asli massif di kalangan masyarakat

Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel, Edy Kristianto mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan mata uang rupiah.

Pasalnya, BI telah memasifkan terus sosialisasi uang rupiah asli.

Sosialisasi ini telah dimasifkan mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

"Alhamdulillah kalau kita bicara 3 D sudah tahu semua, tiga D dilihat diraba dan diterawang," katanya saat jadi narasumber Podcast Kantor Tribun Timur Jl Cenderawasih No 430, Makassar, Jumat (20/12/2024) malam.

Sehingga masyarakat tentu bisa mengetahui mana uang rupiah asli dan palsu.

Hal tersebutlah juga terbukti jika masyarakat melaporkan ada uang palsu ke aparat kepolisian.

Sehingga kasus sindikat uang palsu dapat terbongkar.

"Bank Indonesia memastikan bahwa edukasi cinta uang rupiah dengan mengedepankan 3 D nya . Inilah senjata utama dalam masyarakat. Jadi tidak perlu khawatir dan takut," ucapnya

Apalagi mata uang rupiah kata dia, baru-baru ini  dapat penghargaan mata uang terbaik di dunia.

Penghargaan itu lanjutnya, diraih karena mata uang rupiah memilki tingkat keamanan tinggi.

Mata uang rupiah memiliki security features yang tinggi. Baik kasat mata maupun tidak.

Dia menjelaskan metode 3 D ini dilihat diraba dan diterawang.

"Tribunners dimana pun berada, dilihat mata uang rupiah dipastikan  mata uang rupiah lebih terang dan jelas," ucapnya

Misalnya kata dia, uangnya blur dan tanda benang khusus pengaman di setiap uang rupiah bentuknya seperti dianyam.

"Ketika masih ragu bisa dikonfirmasi terlebih dahulu ke polisi atau bisa langsung ke Bank Indonesia atau di perbankan terdekat," jelasnya

Diketahui, baru-baru ini viral di sosial media (sosmed) sebuah video memperlihatkan diduga uang palsu.

Seperti di video disebutkan berada di Enrekang. Di video tersebut yang tersebar di sosmed memperlihatkan diduga uang palsu pecahan Rp 100 ribu.

Selain itu, ada juga video beredar di sosmed membandingkan uang pecahan Rp 50 ribu yang diduga juga palsu.

Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Gowa telah meringkus 17 tersangka pencetak dan pengedar uang palsu.

Polisi juga membongkar pabrik uang palsu di gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar (UINAM).

Tak hanya itu kepala perpustakaan UINAM dan satu staf terlibat dalam sindikat uang palsu ini.

17 tersangka ini diringkus di lokasi berbeda, di antaranya Gowa, Makassar, Wajo, Mamuju Sulbar.

Kronologi awal terungkapnya kasus uang palsu yang diproduksi dari dalam kampus Universitas Islam Negeri Makassar (UINAM) terungkap.

Hal itu dipaparkan secara gamblang oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.

Irjen Pol Yudhiawan didampingi Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan awal mula kasus ini diselidiki dari adanya laporan masyarakat ke Polsek Pallangga.

Masyarakat tersebut, mendapati adanya peredaran uang palsu di wilayah Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga.

"Masyarakat melapor kepada Polsek (Pallangga) bahwa diduga ada uang kertas palsu yang diedarkan, kemudian oleh tim kami langsung di laporkan di Polres," ujar Yudhiawan.

Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak pun, memerintahkan personel Satreskrim yang dipimpin AKP Bachtiar untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Satreskrim langsung bergerak untuk melakukan penyelidikan tepatnya di Jl Pelita Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa," ujarnya.

Hasil penyelidikan itu, lanjut Yudhi, diamankanlah sosok pria berinisial M yang diduga mengedarkan uang palsu tersebut.

M diamankan polisi saat melakukan transaksi dengan seseorang inisial AI

Di mana M menjual uang palsu itu kepada AI, dengan kelipatan dua kali lipat dari uang asli yang dibelanjakan

"Uang palsu ini perbandingannya satu banding dua, jadi satu asli dua uang palsu," ungkap Yudhi.

Dari penangkapan M dan AI, polisi terus mendalami kasus itu hingga mendapat mesin pencetakan uang palsu yang ada di dalam Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Jl Yasin Limpo, Gowa.

Mesin berukuran besar dengan berat diperkirakan dua ton lebih itu, disembunyikan dalam ruangan yang ada di Perpustakaan UINAM.

Atas pengungkapan itu, kepala perpustakaan UIN Alauddin inisial AI alias Andi Ibrahim, ditangkap bersama 16 orang lainnya.

Total ada 17 tersangka yang telah ditangkap dan kini diamankan di Mapolres Gowa.

Selain itu, polisi juga mengejar tiga Daftar Pencarian Orang (DPO) yang diduga kuat juga terlibat dalam kasus tersebut.

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved